Monday, January 25, 2021
  • Login
NEWSLETTER
SEJUK
No Result
View All Result
  • Agama
  • Etnis
  • Gender
  • LGBTIQ
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Podcast
  • YouTube
  • Agama
  • Etnis
  • Gender
  • LGBTIQ
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Podcast
  • YouTube
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

by Redaksi
10/07/2019
in Agama, LGBTIQ
Reading Time: 4min read
Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka
Share on FacebookShare on Twitter

Lesbian, gay, biseksual, transgender, interseksual dan queer/questioning (LGBTIQ) sering tidak diterima dunia layaknya yatim piatu sebagaimana halnya Roh Kudus yang diperlakukan demikian. Namun Yesus berjanji untuk tidak membiarkan muridnya seperti yatim piatu.

Demikian kesimpulan diskusi di Gereja Komunitas Anugerah (GKA). Kegiatan ini merupakan ruang bersama yang rutin digelar GKA Reformed Baptist Salemba: Diskusi Jumatan yang diadakan setiap Jumat malam khusus mendiskusikan gender dan teologi queer.

Ada yang menarik dari Diskusi Jumatan GKA yang kali ini diselenggarakan di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019), pukul 20.00–22.00 WIB. Jika mayoritas komunitas keagamaan bersikap anti atau menolak segala hal yang terkait LGBTIQ, namun diskusi Jumatan GKA ini mendiskusikan ulang penolakan terhadap LGBTIQ dan sikap gereja terhadap LGBTIQ. Tema khusus yang dibahas dalam diskusi kali ini yaitu Roh Kudus dan Queer Theology. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan pembacaan ayat secara berurutan.

Pemrasaran diskusi Rinto Pangaribuan (35) menyuguhkan daftar pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan seperti dosen, pekerja di organisasi LGBTIQ, pendeta, dan mahasiswa.

“Queer theology adalah teologi yang membuka wawasan bahwa banyak spektrum dalam berteologi,” ungkap Rinto memberi alasan atas pentingnya pertanyaan-pertanyaan muncul di ruang diskusi yang diikuti sekitar lima belas jemaat.

Kristen Menerima LGBT?

Diskusi berlanjut dengan pendalaman Alkitab dari Yohanes 14: 15-31 yang ditafsirkan dari sudut pandang teologi queer. Dari hasil observasi dan interpretasi, terdapat beberapa poin penting yang disimpulkan: seseorang bisa melakukan perintah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, maka kita juga mengasihi perintah-Nya. Perintah Tuhan tersebut mengacu pada penggenapan hukum Taurat yaitu supaya saling mengasihi. Ketaatan akan perintah dan mengasihi Allah itu berjalan beriringan.

Kemudian diskusi memasuki pembahasan ihwal Yesus yang meminta kepada Bapa seorang Penolong yaitu Roh Kebenaran yang bertugas untuk menyertai, mengajarkan dan mengingatkan manusia meski dunia tidak dapat menerima. Dari hasil interpretasi tersebut, Yesus meminta Penolong kepada Bapa karena para murid tidak dapat bekerja sendiri dan butuh pertolongan.

Pembahasan berikutnya mengenai yatim piatu, ada ayat yang berkata Yesus akan datang kembali. Nasihat Yesus kepada para murid saat tidak ada bersama Yesus agar tidak gentar dan gelisah; agar para murid mengasihi Yesus; dan percaya pada-Nya. Yesus juga menilai bahwa penguasa dunia tidak berkuasa sedikitpun pada Yesus. Maka Yesus memastikan muridnya tidak dibiarkan menjadi yatim piatu.

Penolakan Gereja

Memasuki perbincangan mengenai LGBTIQ+ sebagai manusia modern yang religius, masing-masing peserta diskusi memiliki pengalaman yang berbeda dalam kepercayaan kepada Roh Kudus. Ada yang memahami Roh Kudus sebagai kebudayaan dan menanggap Tuhan sebagai sesuatu yang bisa dilihat dan dialami. Ada juga orang yang tidak percaya Tuhan tapi dalam pengalaman hidupnya dia merasakan ada pengalaman subjektif yang menyebabkan ia menjadi percaya.

Beberapa jemaat membagikan pengalamannya terkait hal ini. Salah seorang peserta transgender laki-laki menceritakan pengalamannya ditolak oleh keluarga dan jemaat di tempat ia tinggal karena ekspresinya. Cara ia menghadapi penolakan adalah dengan memberikan edukasi dimulai dari hal yang sederhana seperti ekspresi laki-laki yang tidak harus selalu maskulin, begitupun sebaliknya dengan perempuan. Salah seorang perserta gay menceritakan bahwa ia tidak terbuka mengenai statusnya sebagai gay untuk menghindari konflik di keluarganya.

Dalam kaitannya dengan dukungan terhadap LGBTIQ+, pendeta GKA Suarbudaya Rahadian (40) menyatakan dirinya sebagai bagian dari gerakan LGBTIQ+ karena tanda plus (+) dalam singkatan LGBTIQ+ bisa termasuk allies di dalamnya.

“Ada gereja yang menyatakan bahwa ia menerima LGBTIQ+  tapi tidak mau disebut sebagai bagian dari gerakan LGBTIQ+. Hal itu seolah-olah membuat batasan gereja sebagai posisi yang superior (yang kuat dan melindungi) dan LGBTIQ+ sebagai posisi yang inferior (yang dilindungi dan dianggap lemah) padahal seharusnya setara,” papar Suarbudaya yang secara terbuka menjadikan gerejanya sebagai yang pertama menerima jemaat dengan orientasi seksual yang berbeda-beda di Indonesia.

Mengacu pada seluruh tantangan di atas Rinto mengingatkan peserta diskusi yang adalah LGBTIQ+ untuk bersikap hati-hati dengan selalu melihat realitas dan konteksnya secara lebih utuh. Cara yang demikian, menurutnya, harus ditempuh agar semakin banyak gereja dan jemaat yang terbuka dan menerima LGBTIQ+.

“Kita sebagai LGBTIQ+ juga harus tetap mampu menempatkan diri dan memetakan lawan dan kawan, karena edukasi sulit dilakukan jika kita tidak mengetahui konteks penerimaan orang lain dan membuat strategi,” tegasnya.[]

Penulis: Audy dan Okta Prima Putra

Tags: #GerejaKomunitasAnugerah#LGBTGKALGBTIQ
Previous Post

Sepetik Ikhtiar Persaudaraan Kristen-Islam di GKJW Sukun

Next Post

Guyonan Perkosaan itu Tidak Lucu!

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media. To respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Orang Muda Mesti Rawat Kebinekaan di Era Pandemi

Orang Muda Mesti Rawat Kebinekaan di Era Pandemi

15/01/2021
Gereja Aceh Singkil Berharap Menteri Agama Baru Tak Lagi Memaksa Siswa Kristen Belajar Agama Islam

Gereja Aceh Singkil Berharap Menteri Agama Baru Tak Lagi Memaksa Siswa Kristen Belajar Agama Islam

04/01/2021
Terkait Penggrebekan Hotspace di Apartemen Kuningan, Peneliti SMRC Saidiman Ahmad: Negara Lemah!

Terkait Penggrebekan Hotspace di Apartemen Kuningan, Peneliti SMRC Saidiman Ahmad: Negara Lemah!

12/09/2020
God is Miraculous in Creating LGBT People

Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

05/09/2020
Next Post
Guyonan Perkosaan itu Tidak Lucu!

Guyonan Perkosaan itu Tidak Lucu!

Please login to join discussion

Terpopuler

  • Dalam beritakan perkosaan, bagaimana jurnalis bersikap?

    Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga dan Memperjuangkan Kebhinnekaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesempatan Hidupkan Jurnalisme Keberagaman, Kabarkan Perdamaian dan Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soal LGBT: Yang Dilarang Islam Homoseksual atau Sodomi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Agama
  • Etnis
  • Gender
  • LGBTIQ
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Podcast
  • YouTube

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Subscribe To Our Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!