Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Peringatan Hari Toleransi Internasional “Damai dalam Kebhinnekaan”

by Redaksi
15/11/2014
in Agenda
Reading Time: 1min read
Share on FacebookShare on Twitter

United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) PBB mengadopsi Declaration of Principles on Tolerance sebagai sebuah deklarasi yang dimaksudkan untuk lebih menegaskan kembali pentingnya mempromosikan dan menjamin toleransi. Maka 16 Nopember 1995 ditetapkan sebagai hari Toleransi Internasional. Setahun setelah deklarasi, peringatan Hari Toleransi Internasional pertama kali diadaka tahun 1996.

Tujuan peringatan ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada publik atas pentingnya sikap toleran dalam menjaga hubungan diantara masyarakat. Hal ini juga sebagai penegasan sikap toleransi yang telah disebutkan dalam sejumlah instrument HAM internasional.

Sebagaimana maknanya, peringatan ini juga sebagai seruan bagi seluruh warga dunia mengenai pentingnya meningkatkan toleransi dan mengakui, menghormati, serta membiarkan segala bentuk perbedaan yang ada. Toleransi juga merupakan penghormatan tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama, kepercayaan, warna kulit ataupun orientasi seksual. Hal yang menjadi realitas dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Indonesia, momen Hari Toleransi Internasional ke-19 di tahun 2014 dianggap tepat dalam merespon keprihatinan terhadap beragam kasus intoleransi, korupsi dan bentuk kekerasan lain yang muncul semakin kuat dalam era reformasi ini. Dimana dalam kasus-kasus tersebut, maka perempuan dan anak selalu menjadi korban utamanya.

Oleh karena itu, inisiasipun dilakukan dengan membentuk kepanitiaan bersama terdiri dari Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Perkumpulan Bhinneka Tunggal Ika (PBTI), Asian Justice And Right (AJAR), LBH Jakarta, Solidaritas Perempuan, Kontras, Ikohi dll yang akan mengadakan serangkaian kegiatan pada 15-19 November 2014 dengan tema “Damai Dalam Keberagaman”.

Previous Post

Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender

Next Post

Perempuan bukan subjek hukum Indonesia

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Perempuan bukan subjek hukum Indonesia

Perempuan bukan subjek hukum Indonesia

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In