Undangan Terbuka
Sejauh mana media memanfaatkan prinsip kebebasan berekspresi terhadap isu seksualitas dan pornografi? Apakah cara media mengkonstruksi isu tersebut, yang kerap menimbulkan kontroversi, membenarkan negara mengaturnya dengan UU Pornografi? Bukankah media yang tidak bertanggung jawab mengeksploitasi seksualitas dan pronografi maupun negara yang mengintervensi terhadap isu-isu semacam itu selalu menjadikan perempuan sebagai korban yang paling rentan tercabut hak-hak dan kebebasannya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerjasama dengan Komunitas Salihara menggelar Kuliah Umum dan Peluncuran Buku