Salam bahagia untuk rekan-rekan jurnalis di Jawa Timur.
Kebebasan beragama dan berkeyakinan kurang menjadi perhatian media. Alasannya, itu isu sensitif. Atau, isu yang tidak layak jual; tidak meningkatkan rating. Kalaupun media memberitakannya, tidak jarang bias agama dan pemahaman teologi mainstream, yang cenderung mendiskreditkan agama minoritas dan mengharamkan keyakinan berbeda.
Namun begitu, dalam tiga tahun belakangan ini, beberapa praktisi media mencoba membantah kesimpulan-kesimpualan di atas. Dan, bisa! Di medianya, mereka memberi ruang lebih banyak terhadap minoritas dan para korban kekerasan atas nama agama. Pengarusutamaan jurnalisme keberagaman (diversity journalism) menjadi pilihan (kebijakan para redaktur) dalam memberitakan isu kebebasan beragama.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya mengundang dengan penuh rasa hormat rekan-rekan jurnalis dari Jawa Timur untuk berpartisipasi aktif sebagai peserta pada Workshop Jurnalis untuk Isu Keberagaman.
Workshop ini bertujuan mengkampanyekan gagasan keberagaman berbasiskan analisis HAM, gender, dan pluralisme atau multikulturalisme melalui karya-karya jurnalistik. Workshop akan diselenggarakan,
Hari/Tanggal