Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Undangan Workshop Jurnalis Jawa Barat: Meliput Keberagaman di Tahun Politik

by Redaksi
01/11/2017
in Agenda
Reading Time: 3min read
Undangan Workshop Jurnalis Jawa Barat: Meliput Keberagaman di Tahun Politik
Share on FacebookShare on Twitter

Menyambut Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap 16 November Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung mengundang jurnalis di wilayah Jawa Barat untuk terlibat aktif dalam workshop jurnalis meliput keberagaman.

Kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar SEJUK sejak 2008 menyebarkan prinsip-prinsip Jurnalisme Keberagaman di kalangan insan pers Indonesia dengan keterlibatan masyarakat sipil, terutama kelompok-kelompok rentan.

Berikut ini informasi lengkap terkait workshop SEJUK dan AJI Bandung untuk jurnalis:

Latar Masalah

Peran apa yang bisa diambil media di tahun-tahun politik ketika fake news, hoax atau scam bertebaran? Bagaimana memulihkan kepercayaan publik yang terus tergerus terhadap media sementara semakin banyak website atau blogspot yang memprovokasi sentimen suku, agama, ras atau etnis dan antargolongan (SARA) dan justru menjadi acuan kebenaran yang diyakini masyarakat?

Lalu, bangunan demokrasi seperti apa yang hendak didorong pers Indonesia – sebagai pilarnya yang keempat – setelah terbongkarnya Saracen mesin penyebar berita bohong terkait (SARA)?

Melalui penyebaran berita bohong, radikalisme agama semakin agresif, eksesif dan meluas karena diteruskan di media sosial (medsos). Pada gelaran Pilkada DKI Jakarta, misalnya, radikalisme yang mempertontonkan berbagai bentuk intimidasi dan kekerasan atas nama agama, terkonsolidasi dan massif memecah-belah masyarakat. Sebab, kepadatan lalu-lintas pemberitaan isu SARA, terutama di media online yang diviralkan media sosial ataupun sebaliknya dari informasi viral di medsos yang diramaikan media mainstream, melebarkan polarisasi.

Turunan lebih lanjut, medsos digunakan sebagai alat provokasi aksi-aksi persekusi dengan menarget warga yang berbeda pandangan atau keyakinan, agama, etnis, ideologi, dan politik. Beberapa korban persekusi dikriminalisasi, bahkan ada yang dipenjara. Pemantauan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Indonesia, dari Januari sampai Juni 2017 saja mencatat 90 kasus persekusi. Ketegangan hubungan antar-iman dan etnis ini terus menyebar di banyak wilayah. Bukan tidak mungkin praktik-praktik intoleransi bahkan persekusi marak dalam pilkada serentak 2018 serta Pilpres 2019.

Hal itu diperburuk penyuguhan berita dengan informasi mentah, verifikasi lemah, narasumber tidak terpilah, judul dan penggunaan diksi provokatif dalam mengabarkan kasus-kasus bernuansa SARA. Sementara, banyak portal berita bukan mainstream seperti blogspot serta situs-situs yang mencatut nama media mainstream dan tentunya tidak sedikit yang luput dari pantauan Dewan Pers – yang awal tahun 2017 mendata jumlah media online mencapai 43.000 – turut memperumit banjir informasi di era post-truth ini.

Jadi, membangun jurnalisme damai yang menghormati dan mempromosikan keberagaman, mengharmoniskan relasi antariman adalah jalan terjal yang harus ditempuh bersama-sama oleh banyak pihak. Maka dari itulah kampanye jurnalisme keberagaman oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) membutuhkan intensitas dan menuntut jangkauan yang lebih luas dalam mempromosikannya, terutama kepada para jurnalis dan organisasi profesi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang bekerja di wilayah-wilayah yang akan menghadapi pilkada 2018, dengan penduduk yang padat dan akses internetnya tinggi.

 

Nama Kegiatan

Workshop Jurnalis Meliput Keberagaman di Tahun-tahun Politik

Tujuan

Meningkatkan kritisisme dan sensitivitas di kalangan jurnalis dalam menghadapi berita bohong atau hoax berbasis SARA

Keluaran

  • Kesadaran peserta workshop terangkat untuk mempromosikan isu keberagaman berdasarkan perspektif konstitusi dan hak asasi manusia;
  • Komunikasi di antara peserta serta antara peserta dengan SEJUK dan AJI terjalin lebih akrab dan intens dalam menyiasati isu-isu berbasis SARA;
  • Perspektif jurnalisme keberagaman berkembang di kalangan jurnalis dan anggota AJI Bandung;
  • Kesadaran peserta workshop terhadap pentingnya mempromosikan jurnalisme keberagaman menjadi bagian dari kerja-kerja jurnalistik mereka.

Waktu dan Tempat

Kegiatan workshop jurnalis ini akan dilangsungkan sekaligus dalam rangka menyambut Hari Toleransi Internasional 16 November.

Waktu   : Selasa-Rabu, 14-15 November 2017

Tempat :  Bandung, Jawa Barat (lokasi kegiatan akan diinformasikan kepada peserta terpilih)

Narasumber

  1. Andy Budiman: Pernah menjadi pengurus pusat AJI dua periode, jurnalis di KBR 68H, produser Liputan6 & host talkshow di SCTV, dan terakhir pernah menjadi redaktur Deutsche Welle
  2. Daniel Awigra: Manajer HAM ASEAN Human Rights Working Groups (HRWG)
  3. Saidiman Ahmad: Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC)
  4. Uni Zulfiani Lubis: Pernah menjadi pemimpin redaksi di Majalah Panji Masyarakat dan ANTV, sekarang Pemimpin Redaksi Rappler Indonesia

Fasilitator:

Budhi Kurniawan, jurnalis Kompas TV dan pernah di KBR 68H

Tantowi Anwari, Manajer Advokasi SEJUK

Kepesertaan dan Pendaftaran

Workshop Jurnalis Meliput Keberagaman di Tahun-tahun Politik akan melibatkan 25 jurnalis dari wilayah Jawa Barat yang akan diseleksi AJI Bandung dan SEJUK. Bagi calon peserta yang mendaftar diharapkan mengirim pendaftaran ke email daftar.sejuk@gmail.com dengan menyertakan foto kartu pers dan surat penugasan dari kantornya (media tempat bekerja).

Batas akhir pendaftaran: Jumat, 10 November 2017 pukul 23.59 WIB.

Kepanitiaan

Kegiatan workshop ini kerjasama Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung. Untuk informasi lebih lanjut terkait workshop dapat menghubungi Rifah Zainani (085719461141) dan Ari Syahril Morgan (087824412391)

Penutup

Demikian Kerangka Acuan “Workshop Jurnalis Meliput Keberagaman di Tahun-tahun Politik” sebagai penyambut Hari Toleransi Internasional 16 November. Terima kasih kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat dan menyokong inisiatif-inisiatif damai dan kampanye keberagaman melalui kerja-kerja jurnalistik dalam workshop ini.

 

**Kegiatan workshop ini ditaja Royal Norwegian Embassy

 

Jakarta, 30 Oktober 2017

Penanggung jawab,

 

Ahmad Junaidi

Direktur SEJUK

Tags: #AJIBandung #ALiansiJurnalisIndependen#JurnalismeKeberagaman#WorkshopJurnalisSEJUK
Previous Post

Pelajar kota seribu pesantren tebar damai lewat vlog keberagaman

Next Post

Lewat Jurnalisme Pers Mahasiswa Menangkal Hoax

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Lewat Jurnalisme Pers Mahasiswa Menangkal Hoax

Lewat Jurnalisme Pers Mahasiswa Menangkal Hoax

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In