Kamis, Juli 10, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Bela Syiah-Ahmadiyah, Ini Tantangan Bupati Kholiq

by Redaksi
22/10/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Bela Syiah-Ahmadiyah, Ini Tantangan Bupati Kholiq
Share on FacebookShare on Twitter

Bela Syiah-Ahmadiyah, Ini Tantangan Bupati KholiqTEMPO.CO, Jakarta – Menjaga keamanan penganut Syiah dan Ahmadiyah di Wonosobo, Bupati Kholiq Arif tahu langkahnya berbenturan dengan Majelis Ulama Indonesia. Lembaga itu memberi cap sesat terhadap kelompok-kelompok itu. Sikap Bupati Kholiq juga bertentangan dengan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri, yang mengatur masalah keagamaan kelompok minoritas.  (Baca: Bupati Kholiq, Perekat Syiah, Ahmadiyah, Minoritas)

Ia mengaku siap menghadapi risiko karena bertentangan dengan MUI dan SKB Tiga Menteri. “Masalah MUI itu urusan MUI, saya urusan sendiri. Saya menjawab masalah rumah tangga Wonosobo, yakni harmonisasi sosial, dan ini adalah instruksi dari Bapak Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” ujarnya kepada Tempo setelah memberikan presentasi di kampus Universitas Indonesia, Depok, 18 Juli lalu.

Di wilayah kaki pegunungan Sindoro dan Sumbing itu, ada 6.000 jiwa anggota jemaah Ahmadiyah, 200 anggota jemaah Alif Rebo Wage (Aboge), dan sekitar 250 penganut Syiah. (Baca: Syiah, Ahmadiyah, dan NU Hidup Damai di Wonosobo)

Pria kelahiran Wonosobo, 16 September 1968 ini mengaku sedang menyiapkan peraturan daerah yang mengatur kehidupan beragama di kabupaten berpenduduk 771 ribu jiwa itu. Perda ini mengatur setidaknya 18 bidang yang mendukung kerukunan umat beragama.

Rancangan perda itu akan dibahas bersama kelompok dan pemangku kepentingan. Jika nantinya perda bertentangan dengan SKB Tiga Menteri, Kholiq berharap ada aturan hukum yang lebih tinggi, misalnya dalam bentuk undang-undang yang akan mengaturnya. “Saya dipecat pun tidak ada urusan,” katanya.

Mantan wartawan Jawa Pos yang menjadi bupati sejak 2005 itu terus menyerukan persamaan hak bagi seluruh warga. Itu sebabnya, warga Ahmadiyah yang tersebar di sembilan dari 15 kecamatan bisa hidup tenang. Begitu juga kelompok minoritas lainnya. (Baca: Cara Bupati Wonosobo Kholiq Redam Konflik Agama)

Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia atau Lesbumi, Haqqi El-Anshary, mengatakan anak-anak Nahdlatul Ulama tidak hanya dekat dengan kalangan minoritas, tapi juga bersahabat dengan korban tragedi 1965. Mereka tergabung dalam Paguyuban Korban Orde Baru (Pakorba). Selain itu, pemuda NU juga merangkul kelompok waria. (Baca: Inilah Lima Tokoh yang Merekatkan Indonesia dan Begini Cara Lima Tokoh Perekat Republik Dipilih)

 

SHINTA MAHARANI dan SUNUDYANTORO | ILHAM TIRTA | ABDUL MALIK

 

Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2013/08/21/078506157/Bela-Syiah-Ahmadiyah-Ini-Tantangan-Bupati-Kholiq

Previous Post

Renovasi Gereja GPIB Ditolak Ormas Anti-Toleransi

Next Post

Dari “Islam Ramah” ke “Islam Marah”?

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Dari “Islam Ramah” ke “Islam Marah”?

Dari “Islam Ramah” ke “Islam Marah”?

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In