Minggu, Agustus 3, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Lagi, Masjid Ahmadiyah di Sumedang Disegel

by Redaksi
27/10/2013
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Lagi, Masjid Ahmadiyah di Sumedang Disegel
Share on FacebookShare on Twitter

 

Lagi, Masjid Ahmadiyah di Sumedang Disegel
Rumah dan masjid jemaah Ahmadiyah yang dirusak gerombolan tak dikenal di kawasan Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, (5/5). Ratusan massa tak dikenal merusak dan membakar mimbar masjid serta rumah pada Minggu dini hari. TEMPO/Prima Mulia

 

TEMPO.CO, Jakarta – Masjid Al-Muslih, tempat ibadah jemaah Ahmadiyah, di Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, Sumedang, Jawa Barat, lagi-lagi disegel oleh salah satu kelompok massa.

Menurut salah satu pengurus jemaah Ahmadiyah Indonesia wilayah Jawa Barat, Syaiful, penyegelan ini merupakan kali kedua setelah yang pertama, 6 Oktober 2013 lalu. “Kalau 6 Oktober lalu disegel menggunakan kertas, kemarin menggunakan spanduk kain,” kata Syaiful ketika dihubungi, Sabtu, 26 Oktober 2013.

Syaiful mengatakan, tak hanya masjid yang disegel, tapi juga rumah tinggal imam Masjid Al-Muslih. Rumah imam Masjid pada 7 Oktober sempat dibuka segelnya karena merupakan kediaman biasa. Namun penyegelan dilakukan kembali kemarin. Menurut Syaiful, tak ada korban dalam insiden penyegelan tersebut, hanya beberapa perangkat ibadah dikeluarkan.

Dasar penyegelan tersebut, kata Syaiful, kelompok intoleran menggunakan Surat Keputusan Bersama tiga menteri Nomor 3/2008 No Kep 033/a/ja/2008 dan Nomor 199 Tahun 2008. Kelompok intoleran juga mengancam agar jemaah Ahmadiyah tidak melakukan ibadah di masjid itu sampai detik ini.

Syaiful menuturkan, jemaah Ahmadiyah yang di sana merupakan penduduk asli Sukatali. Mereka berjumlah 52 warga dan bisa berbaur dengan penduduk lain. Sementara kelompok intoleran malah berasal dari luar Sukatali, Sumedang.

Syaiful mengatakan, aparat kepolisian memang bersikap netral menanggapi insiden ini. Namun, kata Syaiful, polisi tidak bisa menertibkan kelompok intoleran. “Mereka hanya berjanji melindungi jemaah yang di sana ketika menjalankan ibadah,” ujar Syaiful.

SUNDARI

 

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/10/26/058524938/Lagi-Masjid-Ahmadiyah-di-Sumedang-Disegel

Tags: Headline
Previous Post

Kebebasan beragama belum sepenuhnya terwujud

Next Post

Adat Warga Muslim Maluku Bantu Pembangunan Gereja

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Adat Warga Muslim Maluku Bantu Pembangunan Gereja

Adat Warga Muslim Maluku Bantu Pembangunan Gereja

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Ranah Minang Gereja Dilarang Didirikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In