Senin, Juli 14, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Yogyakarta Darurat Intoleransi

by Redaksi
27/12/2013
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Yogyakarta Darurat Intoleransi
Share on FacebookShare on Twitter

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Kasus intoleransi marak terjadi di Yogyakarta selama 2013. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta menyebutkan berdasarkan catatan, terjadi peningkatan kasus intoleransi pada semester kedua tahun 2013 dengan total 21 kasus.

“Bentuknya seperti teror dan intimidasi,” kata Direktur LBH Yogyakarta, Samsudin Nurseha, Kamis (26/12).

Menurut Samsudin, tindakan intoleransi sebagian besar dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kaum minoritas. Yang beberapa saat lalu marak terjadi yakni intimtidasi yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan agama Islam terhadap kaum Syiah dan Ahmadiyah di Yogyakarta.

Selain kasus intoleransi umat beragama, lanjut Samsudin, sempat pula terjadi kasus pembubaran dan penganiayaan dalam acara pertemuan korban 65 di Godean yang dilakukan oleh Front Anti-Komunis Indonesia (FAKI) dan Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).

“Bahkan hal itu dibairkan oleh aparat kemanan,” katanya.

Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) Yogyakarta, KH Muhaimin, juga membenarkan temuan LBH Yogyakarta. Menurut Muhaimin, Yogyakarta memang sedang mengalami masa-masa intoleransi, bahkan ia menyatakan Yogyakarta darurat kekerasan intoleransi.

“Ini kan luar biasa,” katanya.

Muhaimin mengaku sering mendapatkan informasi adanya riak-riak intoleransi di Yogyakrta. Mulai dari selebaran pamflet berisi informasi Syiah bukan Islam yang dipasang di masjid-masjid, sampai baliho yang dipasang di pinggir jalan dan dibiarkan oleh aparat.

“Intoleransi harus ditindak tegas. Banner-banaer yang bertebaran di mana-mana yang menyebarkan kebencian harus dicopoti oleh pemenritnah setempat. Karena, selain tidak berizin, juga sangat provokatif,” kata Muhaimin.

Samsudin juga menyayangkan aparat penegak hukum yang tidak tegas dalam menindak pelanggaran intoleransi di Yogyakarta. “Karena banyak pelanggaran yang terjadia di Yogyakarta yang sampai sekarang tidak jelas penyelesaiaannya oeleh penegak hukum dan pemerintah,” terang Samsudin. (Furqon Ulya Himawan)

Editor: Afwan Albasit

 

Sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/26/6/203826/Yogyakarta-Darurat-Intoleransi

Tags: Headline
Previous Post

Acuhkan Terik dan Hujan Deras, Jemaat 2 Gereja Berdoa di Depan Istana

Next Post

Tahun 2013, Pelanggaran HAM di Indonesia Meningkat

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Acuhkan Terik dan Hujan Deras, Jemaat 2 Gereja Berdoa di Depan Istana

Tahun 2013, Pelanggaran HAM di Indonesia Meningkat

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In