Senin, Juli 7, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Romo Magnis: Intoleransi Antarumat Beragama Jadi Masalah Serius di Indonesia

by Redaksi
05/03/2014
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Foreign Groups wary Of ‘Ormas’ Law
Share on FacebookShare on Twitter

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan tokoh Katolik DR Franz Magnis Suseno SJ, menegaskan Indonesia memiliki persoalan intoleransi antarumat beragama.

Persoalan itu, kata dia, dibuktikan dengan adanya konflik yang tak jarang berakhir dengan kerusuhan karena dipicu sikap intoleransi antarumat beragama.

Ia membeberkan persoalan tersebut, dalam diskusi “Mengarahkan Haluan Politik Indonesia Pasca-Reformasi” di kantor Maarif Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014).

“Rata-rata umat beragama yang menguasai suatu wilayah, akan menolak didirikannya tempat ibadat agama lain,” kata Romo Magnis.

Ia menyebut, kasus gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, pada 2010 lalu, merupakan bukti adanya sikap intoleransi tersebut.

Romo Magnis juga menyebut kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di pulau Madura, sebagai contoh terbaik dari sikap intoleran.

“Negara betul-betul tidak melindungi, ini bahaya sekali,” tuturnya.

Ia juga menyinggung soal kaum fundamentalis. Romo Magnis mengatakan, sebagian besar anggota teroris diketahui memulai karir sebagai seorang fundamentalis.

Seharusnya, sambung Romo Magnis, setiap orang beragama bisa memelajari kitab sucinya masing-masing guna menumbuh kembangkan sikap toleran.

Selain itu, Ia juga berharap negara bisa hadir di tengah perselisihan itu.

“Negara harus hadir untuk meredam konflik, agar tidak semakin berkepanjangan. Semoga presiden yang baru bisa melakukan hal tersebut,” tuturnya.

 

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/05/romo-magnis-intoleransi-antarumat-beragama-jadi-masalah-serius-di-indonesia

Tags: Headline
Previous Post

Perempuan dibutuhkan dalam sistem politik Indonesia

Next Post

Indonesia’s Rising Religious Intolerance was Highlighted at the European Parliament

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Kembali Beribadah di Depan Istana

Indonesia's Rising Religious Intolerance was Highlighted at the European Parliament

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In