Selasa, Agustus 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo

by Redaksi
06/05/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo
Share on FacebookShare on Twitter

Ilustrasi-Demo1

TEMPO.CO, Jakarta – Puluhan mahasiswa Indonesia di Australia mendeklarasikan berdirinya Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia se-Australia untuk Kebhinnekaan, Ahad, 5 Mei 2014 di Murdoch University, Perth, Australia.

Menurut Koordinator Koalisi, Muhammad Faris Alfadh, koalisi didirikan sebagai bentuk penyikapan lebih tegas atas manifesto Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tentang agenda pemurnian agama.

“Indonesia secara kultural dibangun oleh kebhinnekaan etnis, tradisi, dan keyakinan. Dalam satu agama yang sama saja selalu ada berbagai penafsiran dan cara pandang,” kata Faris melalui siaran pers yang dikirim, Senin, 6 Mei 2014.

Faris mengatakan manifesto Gerindra yang dinilai fasis itu berpotensi membelah keragaman yang menjadi karakter utama bangsa kita. Menurut dia, upaya memurnikan agama oleh negara sembari membungkam penafsiran di luar arus utama yang dicap sebagai sesat tidak akan bisa bertemu dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila Persatuan Indonesia. (Baca: Manifesto Gerindra yang Dianggap Bermasalah)

Sekretaris Jenderal koalisi, Muhammad Ridha, mengatakan banyak yang menganggap manifesto partai berlambang Kepala Garuda itu sepele saja. Padahal, kata dia, bisa menjadi dorongan terjadinya konflik horisontal di masyarakat yang berbahaya bagi iklim demokrasi. ”Konflik demikian bakal menjadi pembenaran bagi masuknya kekuatan militeristik sebagai upaya menciptakan stabilitas semu,“ ujar dia. Ujung-ujungnya akan banyak mengorbankan prinsip demokratis yang ada di Indonesia.

Koalisi mahasiswa Indonesia di Australia menyerukan Panca Tuntutan Rakyat yang berisi lima butir. Pertama, menolak keberadaan calon presiden yang diidentifikasi sebagai bagian dari kekuatan yang bertendensi fasisme. Kedua, menuntut para calon presiden yang berkontestasi dalam Pemilu 2014 agar menjunjung tinggi kebhinnekaan serta persatuan Indonesia berdasarkan keadilan sosial. Ketiga, menyerukan kepada para calon presiden agar menjunjung tinggi kebhinekaan dan hak asasi manusia sebagai agenda penting dalam pemerintahan.

Keempat, menyerukan kepada seluruh masyarakat agar menyatukan diri untuk tidak mendukung kekuatan politik bertendensi fasis dan anti-kebhinnekaan. Kelima, menyerukan kepada segenap masyarakat agar mendorong sistem pemerintahan yang melindungi kebhinnekaan. Hingga berita ini diturunkan, kata Ridha, dukungan untuk Koalisi beserta tanda tangan terus berdatangan dari segenap pelosok Australia.

Gerindra dan calon presidennya, Prabowo Subianto, memuat sikap dan pandangan partai dalam berbagai bidang, termasuk agama. Pada halaman 40 manifesto ini, Gerindra menyebut negara dituntut untuk menjamin kemurnian ajaran agama yang diakui oleh negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan dari ajaran agama. (SUNDARI)

Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2014/05/06/078575721/Gara-gara-Manifesto-Gerindra-Mahasiswa-Tolak-Prabowo

Previous Post

Aktivis dan pakar hukum menentang penerapan hukum Syariah bagi non-Muslim

Next Post

Kampus Wajib Jamin Kebebasan Akademis

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Kampus Wajib Jamin Kebebasan Akademis

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In