Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Komitmen Tokoh Lintas Iman se-Indonesia untuk Papua Tanah Damai dan Indonesia yang Toleran

by Redaksi
19/05/2014
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Hari Ini, Hari Perdamaian Internasional
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers

Konfrensi Nasional VI

Jaringan Antariman Indonesia (JAII)

Papua Tanah Damai adalah cita-cita kemanusiaan yang harus diperjuangkan dengan kerja-kerja nyata. Karena itu Jaringan Antariman Indonesia (JAII) terpanggil mendukung segenap gagasan dan usaha-kerja agama-agama di Tanah Papua untuk mewujudkan Papua sebagai Tanah Damai.

Komitmen ini sejalan dengan visi dan misi JAII: “agama-agama untuk keadilan dan perdamaian.” Sehingga, memilih penyelenggaraan Konferensi Nasional Jaringan Antariman Indonesia kali ini di Papua menjadi bagian pergumulan bersama mendorong cita-cita kemanusiaan tersebut.

Konferensi Nasional JAII yang menghadirkan berbagai organisasi dari berbagai wilayah di Indonesia yang bekerja pada isu hubungan antariman ini merupakan pertemuan keenam setelah pertemuan Malino, Sulawesi Selatan  (2002), Candi Dasa, Karangasem, Bali (2003), Banjar Baru, Kalimantan Selatan (2006), Yogyakarta (2008), dan Yogyakarta (2011).

Tema Konferensi Nasional VI JAII yang digelar di Hotel Sentani Indah, Jayapura, Papua, 19-23 Mei 2014 ini adalah Membangun, Merawat dan Memperkokoh Peradaban Luhur Bangsa dengan Dialog Transformatif. Sub-tema konferensi: Tantangan Konkrit menuju Keadilan, Kebenaran, Kesetaraan, Perdamaian bagi Seluruh Rakyat-Suku Bangsa Indonesia.

Adapun isu pokok yang dibahas dalam konferensi ada empat:

1) Hubungan Agama-agama dan Keyakinan dengan Negara: kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan.

2) Papua Tanah Damai: upaya agama-agama menciptakan Papua menjadi Tanah Damai.

3) Pendidikan Karakter: membangun bangsa agar mampu menghadapi radikalisme beragama dan radikalisme keserakahan kekuasaan sosial-politik-ekonomi-budaya.

4) EKOSOB di Indonesia: respon atas perusakan alam/lingkungan dan budaya lokal.

 JAII akan mendorong dan mengawal hasil konferensi agar digunakan dalam upaya pemerintah (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) maupun masyarakat melakukan perubahan positif dan konkrit bagi keberlanjutan kehidupan bangsa ini. Sebab, seluruh proses konferensi nasional ini diorientasikan pada: eksplorasi dan perumusan solusi-solusi mendasar yang memberi efek jangka panjang positif dan konstruktif bagi hubungan antariman di Indonesia; memperluas dan memperkuat tanggungjawab JAII; memperkuat potensi JAII sebagai kekuatan bersama dari masyarakat, bersama masyarakat, untuk masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Sehingga, di tengah upaya-upaya damai Papua dan keprihatinan situasi keberagaman bangsa ini yang tidak makin membaik, hasil konferensi nasional menjadi rekomendasi JAII yang paling penting untuk mendesak pemimpin-pemimpin terpilih dalam Pemilu 2014 dan terutama presiden terpilih agar lebih serius menciptakan Papua Tanah Damai dan berkomitmen menjalankan kewajiban negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak dan kebebasan beragama dan berkeyakinan setiap warga negaranya.

Konferensi Nasional VI JAII ini akan diisi pula dengan pemberianpenghargaan kepada kepala daerah yang dianggap mampu menjaga dan menciptakan toleransi umat beragama di wilayahnya sesuai dengan garis Konstitusi bangsa ini. Penghargaan ini diharapkan memberi motivasi bagi upaya-upaya menciptakan Indonesia yang damai dan tanpa kekerasan, mengingat kekerasan atas nama agama sering kali muncul di Indonesia, dan dapat menginspirasi kepala daerah-kepala daerah lainnya untuk menegakkan Konstitusi dalam memfasilitasi perbedaan agama di wilayahnya.

Terselenggaranya Konferensi Nasional VI JAII di Sentani, Jayapura, kali ini berkat kerjasama Forum Konsultasi Para Pemimpin Agama (FKKPA) di Tanah Papua dengan Institut Dialog Antariman di Indonesia (Institut DIAN/Interfidei).

Jayapura, 19 Mei 2014

Elga Sarapung, Kordinator Jaringan Antariman Indonesia

Artikel terkait:

GKR Hemas: Hormati Agama Lokal

https://sejuk.org/2014/05/21/gkr-hemas-hormati-agama-lokal/

GKR Hemas: Papua Ingin Perdamaian; bukan Penindasan

https://sejuk.org/2014/05/21/gkr-hemas-papua-ingin-perdamaian-bukan-penindasan/

Previous Post

Isu Keberagaman, Media Dapat Sentilan Kritik pada Diversity Awards 2014

Next Post

GKR Hemas: Papua Ingin Perdamaian, bukan Penindasan

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Petisi Jaringan Antariman Indonesia untuk Perwujudan Papua Tanah Damai melalui Dialog

GKR Hemas: Papua Ingin Perdamaian, bukan Penindasan

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In