Kamis, Juni 19, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

by Redaksi
21/05/2025
in Agama, Siaran Pers
Reading Time: 2min read
Ahmadiyah
Share on FacebookShare on Twitter

Bogor, 17-18 Mei 2025 – Global Peace Foundation (GPF) Indonesia kembali menghadirkan warna baru dalam upaya membangun pemahaman lintas agama dan budaya melalui kegiatan Peace! Project yang kali ini mengusung konsep Live In with Ahmadiyah Indonesia. Bertempat di Kampus Mubarak, Parung, Kabupaten Bogor, kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai latar belakang agama dan budaya, dengan semangat belajar, berbagi, dan membangun harmoni dalam keberagaman.

Selama dua hari, peserta diajak untuk mengenal lebih dekat komunitas Ahmadiyah, sejarahnya, serta kontribusinya dalam membangun perdamaian. Kegiatan dibuka dengan sesi pengenalan mengenai profil Ahmadiyah Indonesia, sejarah masuknya ke Indonesia, serta perkenalan dengan tokoh-tokoh sentral dalam komunitas ini.

Mubaligh Wilayah Markaz, Mln. Buldan Burhanuddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif GPF Indonesia dan keterbukaan para peserta.

“Terima kasih sudah berkunjung ke Kampus Mubarak, Parung, Bogor. Saya ingin mengapresiasi Global Peace Foundation Indonesia yang sudah menginisiasi kegiatan Peace! Project yang diikuti oleh generasi muda dari lintas agama dan lintas budaya,” ungkap Buldan.

Kegiatan juga dilanjutkan dengan kunjungan ke Peace Center, di mana peserta diperkenalkan pada sejarah perkembangan Ahmadiyah secara global, termasuk koleksi Al-Qur’an terjemahan dalam puluhan bahasa dunia. Para peserta turut diajak untuk merasakan pengalaman belajar  Nazm, syair atau pujian-pujian dalam Bahasa Urdu, serta belajar membuat dan menikmati chae, teh susu khas yang menjadi simbol kebersamaan dalam komunitas Ahmadiyah.

Pada hari kedua, peserta diperkenalkan kepada Lajnah Imaillah, organisasi perempuan dalam Ahmadiyah yang fokus pada pemberdayaan dan pendidikan perempuan. Sesi ini menjadi ruang dialog tentang peran keluarga, khususnya perempuan, dalam membangun fondasi akhlak dan pendidikan anak di tengah masyarakat yang majemuk. Peserta juga berkesempatan mengunjungi perpustakaan Lajna Imaillah yang menyimpan berbagai literatur penting sebagai sumber wawasan dan pemahaman lintas kepercayaan.

Dalam sesi penutupan, peserta saling berbagi kesan dan pengalaman. Kehangatan dan keterbukaan komunitas Ahmadiyah menjadi hal yang paling membekas, menunjukkan bahwa dialog, interaksi langsung, dan pengalaman hidup bersama menjadi kunci untuk membangun empati dan toleransi yang sejati.

Miftahul Khoir, selaku Program Manager Global Peace Foundation Indonesia, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi pintu pembuka bagi generasi muda untuk terus terlibat dalam kerja-kerja perdamaian berbasis dialog dan pengalaman langsung.

“Live In ini bukan hanya tentang mengenal Ahmadiyah, tapi tentang belajar menjadi manusia yang terbuka dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman. Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari ruang-ruang kecil yang penuh kehangatan dan keterbukaan seperti ini,” ujar Khoir.Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Global Peace Foundation Indonesia dalam memperkuat nilai-nilai hidup bersama, saling menghormati, dan membangun masyarakat yang harmonis melalui pendekatan youth-led interfaith dialogue dan pengalaman lintas budaya secara langsung.

Tags: #Ahmadiyah#HAM#ToleransiHeadlineKeberagamanSEJUK
Previous Post

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

Next Post

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

17/11/2024
Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

24/10/2024
Ilustrasi Istimewa

Raja Najasyi: Pemimpin tanpa Hegemoni

09/10/2024
Tolak Presiden Jokowi Tanda Tangani Rancangan Perpres PKUB

Tolak Presiden Jokowi Tanda Tangani Rancangan Perpres PKUB

04/10/2024
Next Post
Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In