Bogor, 17-18 Mei 2025 – Global Peace Foundation (GPF) Indonesia kembali menghadirkan warna baru dalam upaya membangun pemahaman lintas agama dan budaya melalui kegiatan Peace! Project yang kali ini mengusung konsep Live In with Ahmadiyah Indonesia. Bertempat di Kampus Mubarak, Parung, Kabupaten Bogor, kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai latar belakang agama dan budaya, dengan semangat belajar, berbagi, dan membangun harmoni dalam keberagaman.
Selama dua hari, peserta diajak untuk mengenal lebih dekat komunitas Ahmadiyah, sejarahnya, serta kontribusinya dalam membangun perdamaian. Kegiatan dibuka dengan sesi pengenalan mengenai profil Ahmadiyah Indonesia, sejarah masuknya ke Indonesia, serta perkenalan dengan tokoh-tokoh sentral dalam komunitas ini.
Mubaligh Wilayah Markaz, Mln. Buldan Burhanuddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif GPF Indonesia dan keterbukaan para peserta.
“Terima kasih sudah berkunjung ke Kampus Mubarak, Parung, Bogor. Saya ingin mengapresiasi Global Peace Foundation Indonesia yang sudah menginisiasi kegiatan Peace! Project yang diikuti oleh generasi muda dari lintas agama dan lintas budaya,” ungkap Buldan.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan kunjungan ke Peace Center, di mana peserta diperkenalkan pada sejarah perkembangan Ahmadiyah secara global, termasuk koleksi Al-Qur’an terjemahan dalam puluhan bahasa dunia. Para peserta turut diajak untuk merasakan pengalaman belajar Nazm, syair atau pujian-pujian dalam Bahasa Urdu, serta belajar membuat dan menikmati chae, teh susu khas yang menjadi simbol kebersamaan dalam komunitas Ahmadiyah.
Pada hari kedua, peserta diperkenalkan kepada Lajnah Imaillah, organisasi perempuan dalam Ahmadiyah yang fokus pada pemberdayaan dan pendidikan perempuan. Sesi ini menjadi ruang dialog tentang peran keluarga, khususnya perempuan, dalam membangun fondasi akhlak dan pendidikan anak di tengah masyarakat yang majemuk. Peserta juga berkesempatan mengunjungi perpustakaan Lajna Imaillah yang menyimpan berbagai literatur penting sebagai sumber wawasan dan pemahaman lintas kepercayaan.
Dalam sesi penutupan, peserta saling berbagi kesan dan pengalaman. Kehangatan dan keterbukaan komunitas Ahmadiyah menjadi hal yang paling membekas, menunjukkan bahwa dialog, interaksi langsung, dan pengalaman hidup bersama menjadi kunci untuk membangun empati dan toleransi yang sejati.
Miftahul Khoir, selaku Program Manager Global Peace Foundation Indonesia, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi pintu pembuka bagi generasi muda untuk terus terlibat dalam kerja-kerja perdamaian berbasis dialog dan pengalaman langsung.
“Live In ini bukan hanya tentang mengenal Ahmadiyah, tapi tentang belajar menjadi manusia yang terbuka dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman. Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari ruang-ruang kecil yang penuh kehangatan dan keterbukaan seperti ini,” ujar Khoir.Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Global Peace Foundation Indonesia dalam memperkuat nilai-nilai hidup bersama, saling menghormati, dan membangun masyarakat yang harmonis melalui pendekatan youth-led interfaith dialogue dan pengalaman lintas budaya secara langsung.