Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Undangan Diskusi: Media dan Agama Lokal Sumut

by Redaksi
09/05/2016
in Agenda
Reading Time: 3min read
Undangan Diskusi: Media dan Agama Lokal Sumut
Share on FacebookShare on Twitter

Agama Lokal dan Jurnalisme Keragaman

  Senin, 16 Mei 2016, pukul 13.00 – 16.00 di  Omerta Coffee Jl. Wahid Hasyim No. 9 Medan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)

rumah batak diskusi

Foto: rumahminimalisku.web.id

Latar Belakang

Gagasan jurnalisme yang lebih ramah dan menghormati keragaman sangat penting dikembangkan bersama. Kebutuhan semacam itu berpijak pada kenyataan di mana kebhinnekaan bangsa ini mengalami banyak ancaman. Provokasi, intimidasi (hate speech) dan aksi kekerasan atas nama agama atau keyakinan terus berulang meminggirkan hak-hak warga yang sejatinya setara di hadapan hukum.

Akibatnya, hak dan kebebasan beragama, berkeyakinan, beribadah, berpendapat dan bereskpresi yang dituduh mengancam dan bertentangan dengan agama atau pandangan keagamaan mainstream, belakangan ini makin dibatasi dan dikebiri. Laporan tahunan The Wahid Institute dan Setara Institute menunjukkan peningkatan kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dari waktu ke waktu.

Maka, ketika eksekutif, yudikatif dan legislatif lebih sebagai kepanjangan tangan kelompok mayoritas agama atau keyakinan intoleran yang justru ikut membatasi, abai dan merampas hak-hak dan kebebasan warga, sebagai pilar demokrasi keempat, kesetiaan media dalam mengedukasi masyarakat mempromosikan kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi kemestian supaya kewarasan publik tetap terjaga.

Hal mendesak yang juga harus teguh diamalkan media atau jurnalis adalah mengambil peran watchdog agar negara dan aparaturnya bertanggung jawab menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dan kebebasan dasar warga – beragama, berkeyakinan atau berkepercayaan, beribadah, berpendapat dan bereskpresi sesuai iman dan hati nurani dengan keragamannya masing-masing.

Karena itulah, dengan kondisi yang jauh dari adil dan bebas lantaran elemen-elemen bangsa dan negara turut menyuburkan praktik-praktik intoleransi dan diskriminasi – mengacu laporan Freedom House 2014 dan 2015 serta Amnesty International Februari 2016 pada wilayah Kebebasan Berekspresi dan Beragama atau Berkeyakinan di Indonesia – media dan jurnalis diharapkan menjadi aktor signifikan, mengingat pengaruhnya yang besar, agar demokrasi tidak memburuk.

Dengan menguatkan peran edukasi dan watchdog pada isu-isu keragaman, bersama dengan masyarakat sipil lainnya media dapat berkontribusi besar pada proses konsolidasi demokrasi memajukan prinsip-prinsip toleransi, kebebasan dan keadilan. Hal tersebut ditempuh media dan jurnalis dengan berani menyuarakan semangat keragaman dan keberpihakan pada warga atau kelompok warga yang disisihkan dan ditindas karena perbedaannya dengan kalangan mayoritas.

Sementara itu, tidak sedikit jurnalis dan media massa masih gagap, menghindar atau malah memberitakan isu keragaman yang cenderung menyudutkan kalangan warga tertentu lantaran belum tumbuhnya kesadaran untuk membuat berita-berita yang berkesesuaian dengan Konstitusi dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Sehingga, hampir tidak banyak dampak dari pemberitaan yang konstruktif bagi kehidupan keragaman bangsa ini.

Berangkat dari situasi-situasi di atas, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) menaruh harapan terhadap jurnalis dan media massa untuk lebih sensitif dan mulai banyak memberikan ruang dalam rangka menghidupkan semangat kebhinnekaan, toleransi, penghargaan dan kerjasama dalam realitas masyarakat yang beragam.

Dalam konteks Medan dan Sumatera Utara secara umum, ikhtiar mengarahkan perhatian pada agama lokal Sumatera Utara, Parmalim dan Ugamo Bangsa Batak, adalah cara AJI Medan mendorong media dan jurnalis di Sumatera Utara untuk mengambil peran jurnalisme yang mengedukasi publik dan mengawasi serta menuntut aparat pemerintahan untuk menghargai, melindungi dan memenuhi hak-hak warga negara. Sebab, masyarakat secara umum masih sangat rendah memberikan penghargaan terhadap keyakinan agama-agama lokal Sumatera Utara. Selain itu, aturan dan kebijakan pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) penganut Parmalim dan Ugamo Bangso Batak yang diskriminatif oleh pemerintah menjadi sumber dari berbagai bentuk pelanggaran hak-hak warga.

 

Tujuan Umum

Membangun dan mengembangkan jurnalisme keragaman di kalangan jurnalis dan publik Medan dalam konteks pemenuhan hak-hak penganut agama lokal Sumatera Utara

 

Tujuan Khusus

  1. Membangun pemahaman di kalangan jurnalis pentingnya memberitakan isu keragaman di Sumatera Utara dengan mengangkat diskriminasi yang menimpa agama lokal Parmalim dan Ugamo Bangso Batak;
  2. Menyosialisasikan ikhtiar Dewan Pers, AJI Indonesia, dan SEJUK dalam mengembangkan jurnalisme keragaman;
  3. Memberikan pemahaman kepada peserta diskusi tentang fakta intoleransi dan diskriminasi yang menimpa penganut Parmalim dan Ugamo Bangso Batak;
  4. Mendorong masyarakat sipil, penyintas, dan publik secara luas memahami semangat jurnalisme keragaman.

 

Waktu dan Tempat

Diskusi Media: Agama Lokal dan Jurnalisme Keragaman digelar:

Senin, 16 Mei 2016, pukul 13.00 – 16.00 di  Omerta Coffe Jl. Wahid Hasyim No. 9 Medan

 

Peserta

Kami mengundang rekan-rekan jurnalis, terutama, dan masyarakat untuk terlibat aktif sebagai peserta diskusi media ini. Sehingga, peserta diskusi adalah para jurnalis dan publik di sekitar Medan yang tertarik dengan isu jurnalisme dan toleransi.

 

Narasumber

Veryanto Sitohang, Aliansi Sumut Bersatu (ASB)

Arnold Purba, penganut Ugamo Bangso Batak

Saidiman Ahmad, Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC)

 

Moderator

Agoez Perdana, Ketua AJI Medan

 

Jakarta, 2 Mei 2016

Rifah Zainani

Penanggung Jawab Diskusi Media Medan

 

CP: Fika Rahma (AJI Medan) 08126130500/ Rifah Zainani (SEJUK) 085719461141

Tags: #Kebebasanagama lokalKeberagamanugamo bangso batak
Previous Post

DIVERSITY AWARDS 2016

Next Post

PECAT KOMPOL SIGIT HARYADI

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
PECAT KOMPOL SIGIT HARYADI

PECAT KOMPOL SIGIT HARYADI

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In