Kamis, Agustus 7, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Gender dan seksual

#HearMeToo: Gerak bersama penghapusan kekerasan seksual

by Redaksi
28/11/2018
in Gender dan seksual
Reading Time: 1min read
#HearMeToo: Gerak bersama penghapusan kekerasan seksual
Share on FacebookShare on Twitter

Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menyatakan bahwa satu dari tiga perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers Kampanye Global 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di @america pada selasa (27/11/2018).

Pada kesempatan yang sama, Lily Puspasari dari UN Women juga mengatakan bahwa satu dari tiga perempuan secara global mengalami hal serupa. Karena itulah Komnas Perempuan, sambung Mariana, merasa berkepentingan untuk melibatkan UN Women, Komnas HAM, @america dan berbagai pihak untuk bergandengan tangan menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

“Kami pikir gerak bersama itu haruslah dari sektor manapun. Kami juga mengajak Komisi Penyiaran Indonesia, Kominfo, jadi gerak bersama tidak hanya dari bawah, tengah, maupun belakang. Oleh karenanya peran media juga sangat penting,” kata Mariana.

Sudah dua tahun #GerakBersama untuk penghapusan kekerasan seksual dimulai. Hal tersebut ditempuh karena perempuan dan anak perempuan mengalami kekerasan secara terus menerus. Sehingga melalui hastag #GerakBersama cerita-cerita korban perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan. Selain itu, Mariana menegaskan bahwa peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini sebagai dorongan untuk segera disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

“Tahun ini kami menggunakan tema #HearMeToo, sementara tahun  lalu kita menggunakan tema #MeToo. Dengan kampanye menggunakan hastag #MeToo menunjukkan bahwa masih ada di sekitar kita yang mengalami kekerasan,”  kata Lily.

Tema #HearMeToo diharap bisa menekan kembali keberanian para korban untuk bersuara karena alih-alih bisa bicara atau diberi bantuan bahkan pertolongan, mereka seringnya dibungkam. Kekerasan adalah bukan sesuatu yang normal.

“Selain menggunakan hastag, UN Women juga bekerja dengan dua puluh lima influencer untuk menyuarakan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan isu-isu lainnya” pungkas Lily.[]

Penulis: Lydia SEJUK.

Tags: #16HAKTP#HearMeToo#KekerasanSeksualTerhadapPerempuan#KomnasPerempuan#UNWomen
Previous Post

Pakar neurologi, Ryu Hasan: kalau ingin masyarakat sehat, maka media harus sehat dulu

Next Post

Begini Cara Melaporkan Kekerasan ke Komnas Perempuan

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

23/05/2025
Perempuan, 16HAKTP

Peringati 16HAKTP, Aliansi Perempuan Indonesia Melakukan Aksi Menggugat Negara

25/11/2024
Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

16/09/2024
Transgender

Merayakan Pride Month Merayakan Diri Sendiri

03/09/2024
Next Post
Begini Cara Melaporkan Kekerasan ke Komnas Perempuan

Begini Cara Melaporkan Kekerasan ke Komnas Perempuan

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DISABILITAS DI INDONESIA TIDAK BOLEH MISKIN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In