Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Memihak Suara Kelompok Rentan: Workshop & Story Grant untuk Jurnalis Jawa Barat

by Redaksi
13/10/2020
in Agenda
Reading Time: 3min read
Share on FacebookShare on Twitter

Jawa Barat masih menjadi wilayah yang tak sepi dari kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi. Saat pandemi pun berbagai praktik ketidakadilan bernuansa agama atau keyakinan dan etnis bermunculan. 

Selain masih banyak kendala perizinan terhadap pendirian gereja-gereja, pelarangan dan ancaman terhadap warga Kristen yang beribadah terjadi di Jonggol, Bogor, September lalu. Bahkan viral di media sosial dua kasus pembubaran ibadah umat Kristen di Bekasi. Berbagai bentuk diskriminasi terhadap mereka menyebabkan banyak gereja di Jawa Barat yang bertahun-tahun terpaksa menyewa tempat aman untuk beribadah, seperti hotel atau ruko, meskipun sebenarnya mereka mempunyai tanah atau bangunan sendiri.

Makam-makam Tionghoa di Cirebon secara ilegal dibongkar, digusur, dan diduduki bangunan liar oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Sedangkan pembangunan batu satangtung untuk makam sesepuh agama Sunda Wiwitan di Kuningan, Jawa Barat, sempat dilarang dan disegel. Eksistensi agama nusantara ini tidak sepenuhnya diakui oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Alih-alih melawan dan mencegah Covid-19, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sibuk hendak menyegel Masjid Ahmadiyah. Tentu masih banyak kasus intoleransi dan diskriminasi lainnya di Jawa barat yang tak kunjung usai. Celakanya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan pemerintah daerah tidak banyak membantu dan memfasilitasi pemenuhan hak dan kebebasan warga dalam beragama dan berkeyakinan sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Oleh karena itu, selain komunitas korban atau minoritas ini membutuhkan pendampingan dari masyarakat sipil untuk memperjuangkan hak mereka, ketajaman penciuman media dengan kerja-kerja jurnalistik yang mengambil peran watchdog dan bersetia pada kepentingan serta pemenuhan hak warga mendesak untuk dikedepankan. Fungsi media mengedukasi publik tentang prinsip-prinsip kebebasan beragama dan berekspresi tak boleh surut dijalankan selama pandemi.

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) mengundang jurnalis-jurnalis di wilayah Jawa Barat untuk bersama-sama secara aktif mengembangkan jurnalisme keberagaman lewat workshop dan story grant yang digelar secara virtual. Program ini akan diselenggarakan 26-29 November 2020 dengan melibatkan 15 jurnalis untuk memproduksi feature keberagaman di seputar Jawa Barat yang diterbitkan di media tempatnya bekerja.

Tema Liputan

Peliputan keberagaman bagi peraih story grant ini khusus mengangkat isu kebebasan beragama atau berkeyakinan, etnis, dan keadilan gender (kasus pelecehan dan kekerasan seksual).

Syarat

– Jurnalis berdomisili atau bertugas di wilayah Jawa Barat;

– Bersedia mengikuti rangkaian kegiatan workshop dan proposal coaching;

– Melengkapi dokumen pendaftaran berupa CV, kartu pers, dan proposal liputan yang melingkupi: judul, angle, latar persoalan (maksimal 150 kata), pesan tulisan (maksimal 50 kata), dan narasumber-narasumber kunci;

– Mengirimkan surat kesediaan media untuk mempublikasikan hasil liputan.

Ketentuan

– Sebanyak 15 proposal terpilih akan mengikuti workshop dan mendapatkan beasiswa liputan masing-masing Rp4.000.000,-

– Waktu liputan hingga penerbitan dilakukan mulai dari pengumuman hingga sebulan setelah berakhirnya workshop.

Jadwal Kegiatan

– Pendaftaran: 14 Oktober – 5 November 2020

– Pengumuman: 10 November 2020

  • Coaching I: 12 November 2020

– Workshop: 19-22 November 2020

– Coaching II: 22 November 2020

– Peliputan: 11 November-24 November 2020

– Publikasi: 24 – 28 November 2020

Link pendaftaran: bit.ly/storygrantjabar

Informasi lebih lanjut: bit.ly/infostorygrantjabar

Narahubung:

maulidya@sejuk.org atau kabarsejuk@gmail.com

Tags: #StoryGrantSEJUKJurnalisJurnalisme Keberagamanpers
Previous Post

Yang Teguh Mengabarkan Keberagaman

Next Post

Ini Peran Media Mencegah Kekerasan Berbasis Ekstremisme: 5 Peraih Fellowship Jurnalisme Damai

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Ini Peran Media Mencegah Kekerasan Berbasis Ekstremisme: 5 Peraih Fellowship Jurnalisme Damai

Ini Peran Media Mencegah Kekerasan Berbasis Ekstremisme: 5 Peraih Fellowship Jurnalisme Damai

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In