Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Liputan Media

Muhammadiyah: RI Harus Tegakkan Kebebasan Beragama

by Redaksi
23/02/2016
in Liputan Media
Reading Time: 1min read
Muhammadiyah: RI Harus Tegakkan Kebebasan Beragama
Share on FacebookShare on Twitter
n6UdrOLZn4
MetroTVNews.Com

Sumber Berita: Metrotvnews.com

Metrotvnews.com, Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhir, kasus intoleransi semakin meningkat di Indonesia. Hampir 100 kasus intoleransi beragama terjadi pada 2015 yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhamadiayah, Indonesia sebagai negara dengan ideologi Pancasila seharusnya memberi kebebasan pada masyarakatnya, terutama dalam hal beragama.

“Indonesia merupakan negara Pancasila yang menjunjung kebebasan, termasuk beragama. Indonesia juga bukan negara beragama tertentu, jadi negara harusnya tidak menentang ketentuan agama yang ada di negara itu,” ujar Abdul dalam acara seminar Kebebasan Beragama, Gerakan Takfir dan Deradikalisasi sebagai Tantangan Kerukunan Umat Beragama di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin, (22/2/2016).

Menurut Abdul, agama itu membutuhkan ruang, dan negara dapat menyokongnya. Dukungan dapat ditunjukkan lewat pendirian rumah ibadah, pengaturan keamanan kebutuhan dan lainnya. Namun, pemerintah tidak seharusnya mengatur atau bahkan melarang kelompok tertentu dalam menjalankan kegiatan keagamaan.

Negara harus dapat menjadi wadah untuk menampung perbedaan dan permasalahan agama. “Kalau ada masalah keagamaan, negara harus hadir,” tegas Abdul Mu’ti.

Dalam acara yang sama, Muhammadiyah mendukung pemerintah Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Maret mendatang.

KTT Luar Biasa OKI yang akan dilaksanakan pada 6-7 Maret di Jakarta ini menurut rencana akan membahas masalah Palestina dan Al Quds. Dan sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengundang observer termasuk AS. Indonesia akan kembali menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina. (Nabila Gita)

Previous Post

LGBT: Linglung Gegara Berita Tak-seimbang

Next Post

PP Muhammadiyah Menilai Penggunaan ‘Speaker’ Masjid Perlu Diatur

Redaksi

Redaksi

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SeJuK) adalah ruang bersama yang diciptakan selepas pertemuan tersebut guna terus mendukung terbentuknya masyarakat, dengan dukungan media massa, yang menghormati, melindungi dan mempertahankan keberagaman sebagai bagian dari pembelaan atas hak asasi manusia.

Related Posts

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Maestro Lengger Lanang Banyumas Rianto Cemas pada Budaya yang Tanggalkan Keselarasan Alam

Maestro Lengger Lanang Banyumas Rianto Cemas pada Budaya yang Tanggalkan Keselarasan Alam

08/09/2024
Ekspresi Keberagaman Penari Lokal, Nasional hingga Internasional Tampil di Hari Pertama Bisik Serayu Festival 2024

Ekspresi Keberagaman Penari Lokal, Nasional hingga Internasional Tampil di Hari Pertama Bisik Serayu Festival 2024

07/09/2024
Ketua Dewan Pers: Jurnalis Indonesia Tidak Boleh Membangun Prasangka Diskriminatif

Ketua Dewan Pers: Jurnalis Indonesia Tidak Boleh Membangun Prasangka Diskriminatif

24/07/2023
Next Post
PP Muhammadiyah Menilai Penggunaan ‘Speaker’ Masjid Perlu Diatur

PP Muhammadiyah Menilai Penggunaan 'Speaker' Masjid Perlu Diatur

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In