Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Kasus Perusakan Patung, Polisi Periksa 18 Saksi

by Redaksi
20/09/2011
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Share on FacebookShare on Twitter

Senin, 19 September 2011 | 16:45 WIB
TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO Interaktif, Purwakarta – Kepolisian Resor Purwakarta, Jawa Barat, telah memeriksa belasan saksi yang diduga telah menjadi pemantik dan pelaku terjadinya aksi perobohan dan pembakaran sejumlah patung wayang golek yang berada di sejumlah sudut kota.

“Kami sudah memeriksa 18 hingga 20 orang saksi,” kata Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Bachtiar Ujang Purnama, Senin, 19 September 2011.

Tapi, dari belasan saksi yang diperiksa itu polisi belum menetapkan seorang pun untuk menjadi tersangka. “Kami baru akan menetapkan siapa yang menjadi tersangkanya jika hasil pemeriksaan dan alat bukti yang ada mendukungnya,” ujar Bactiar.

Dia tak menyebutkan siapa saja dari belasan saksi yang sudah dimintai keterangan tersebut. Ditambahkan Bachtiar, pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan saat melakukan aksi perobohan dan pembakaran patung wayang tersebut.

Sebelumnya, Ahad 18 Setember 2011, telah terjadi aksi perobohan dan pembakaran empat dari sembilan patung yang terletak di sejumlah sudut Kota Purwakarta. Aksi ini dilakukan ribuan umat Islam seusai menghadiri acara halalbihalal umat Islam se-Kabupaten Purwakarta yang digelar di Masjid Agung Purwakarta.

Dalam aksinya itu mereka merobohkan dan membakar patung Gatotkaca di pertigaan Comro, patung Semar di pertigaan Bunder, patung Bima di pertigaan Ciwareng, dan patung Selamat Datang di perempatan Jalan Martadinata.

Menurut Toto Taufik, Ketua Panitia Halalbihalal Umat Islam Purwakarta, aksi tersebut dilakukan spontan akibat massa kesal terhadap kebijakan Bupati Dedi Mulyadi yang terus membangun patung wayang golek meski sudah diprotes beberapa kali oleh sekelompok umat Islam Purwakarta.

Toto mengaku belum menerima panggilan polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. “Belum ada panggilan,” katanya. Ia juga belum mengetahui kalau polisi sudah memeriksa 18 hingga 20 orang saksi. “Tadi pagi saya tanya polisi apakah sudah ada yang ditangkap,” kata Toto. “Tapi, polisi bilang belum.”

K.H. Syah Alam Ridwal Alfatah, tokoh Forum Ulama Indonesia Kabupaten Purwakarta, mengatakan dirinya pun belum menerima panggilan polisi. “Malahan kemarin saya kedatangan enam anggota polisi suruhan Kapolres meminta supaya menjaga Purwakarta tetap kondusif,” kata Ridwan. “Tapi, kalau kami diminta keterangan siap datang.”

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2011/09/19/brk,20110919-357030,id.html

Ilustrasi: http://w11.itrademarket.com/pdimage/26/1514226_bima200cm.jpg

Previous Post

Next Post

Tuhan dalam Teror Bom

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Tuhan dalam Teror Bom

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In