Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Seksualitas, Politik dan Gerakan Perempuan Islam Indonesia

by Redaksi
17/01/2018
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Seksualitas, Politik dan Gerakan Perempuan Islam Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

Dokomentasi: Thowik SEJUK (17/1/2018)

Buku berjudul “Potret Gerakan Perempuan Muslim Progresif Indonesia” dan “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia diluncurkan Rabu, 17 Januari 2017 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Kedua buku tersebut adalah karya seorang pendidik, peneliti, penulis dan aktivis: Neng Dara Affiah. Dosen Universitas Nahdlhatul Ulama Indonesia ini menjadi komisioner Komnas Perempuan pada 2007-2009 dan 2010-2014.

Buku “Potret Gerakan Perempuan Muslim Progresif Indonesia” merupakan hasil kerja panjang yang dilakukan penulisnya selama hampir empat belas tahun yang dimulai dari tahun 2000 saat menulis tesis untuk studi master di Universitas Indonesia hingga menempuh studi program doktor dengan standar-standar penulisan akademis.

Ide dasar penulisan buku ini bertitik tolak dari pengalaman keilmuan dan aktivitas penulis sebagai sarjana dan aktivis perempuan yang menggeluti pemikiran mengenai posisi dan peran perempuan dalam ajaran Islam maupun gerakan perempuan di Indonesia sepanjang di bawah masa pemerintahan Orde Baru maupun di masa Reformasi.

Dalam rentang perjalanan waktu yang cukup panjang, penulis mencermati bahwa studi mengenai pembaruan pemikiran dan gerakan Islam serta pengaruhnya pada perubahan sosial kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap proses gerakan perempuan muslim, tantangan dan capaian-capaiannya. Padahal, gerakan perempuan dalam kelompok muslim ini adalah kelompok masyarakat yang turut menentukan perubahan sosial ke arah masyarakat yang demokratis, menghargai kemajemukan agama dan kelompok (pluralisme), serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan hak-hak asasi perempuan.

Dengan menggunakan kata ‘progresif’ di belakang kata ‘perempuan muslim Indonesia’ dimaksudkan, kemajuan perempuan muslim Indonesia tidak harus meninggalkan hal-hal positif yang masih relevan di masa lalu untuk dibawa ke masa kini, tetapi juga perlu menyambut hal-hal positif dan baik di masa kini dalam menyongsong kemajuan di masa mendatang.

Dimaksud ‘perempuan muslim progresif‘ dalam buku ini memiliki ciri-ciri melekat sebagai berikut: 1). Mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan seperti penegakan hak-hak dasar manusia, terutama hak-hak perempuan; 2). Mewujudkan kehidupan damai dan toleran yang menghargai hak-hak minoritas agama dan kepercayaan sebagai hak yang harus dilindungi negara; 3) Memandang manusia dari beragam budaya dengan setara dan tanpa diskriminasi; 4) Menghargai tradisi keilmuan klasik dan modern dalam khazanah keilmuan Islam sebagai satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan untuk memperkuat peradaban; 5) Memelihara tradisi lokal yang positif sebagai wujud pelaksanaan multikulturalisme.

Sementara buku “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” merupakan bunga rampai tulisan dalam beragam topik. Hal yang paling relevan dari buku ini untuk konteks sekarang, terutama di masa-masa pemilihan kepada daerah adalah perempuan harus mengambil peran aktif kepemimpinan, termasuk menjadi kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Argumentasi pengetahuan keagamaan berbasis Alqur’an, hadis dan sejarah sosial umat tentang pentingnya perempuan mengambil peran kepemimpinan tersebut terdapat dalam buku ini.

Dalam buku ini, Neng Dara juga mempersoalkan praktik perkawinan poligami yang sekarang ini marak. Sebab poligami tak hanya merugikan perempuan yang berdampak pada kekerasan fisik maupun psikis, seperti istri pertama akan mengalami depresi, kecemasan, rendah diri, merasa tidak berharga, lebih mudah mengalami stress dan pelbagai gangguan kesehatan lainnya, tetapi juga berdampak buruk pada pria pelaku poligami, seperti rumah tangga yang tak nyaman dan penuh intrik, rentannya pertengkaran, hingga mengalami gangguan kesehatan.

Selain itu, dipersoalkan pula praktik perkawinan perempuan di usia dini yang sekarang menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebab ia tidak hanya akan memangkas hak-hak perempuan untuk memperoleh pendidikan memadai, kehilangan hak-haknya sebagai anak, tetapi juga akan mengakibatkan tingginya tingkat perceraian dan kematian ibu.

Neng Dara juga mengajukan pandangan budaya kesetaraan dan adil gender serta penghargaan terhadap hak-hak perempuan mesti ditumbuhkan di dalam keluarga, sebab kekuatan dari keluarga inilah yang akan membentuk kultur masyarakat yang lebih luas.

**
Neng Dara Affiah adalah seorang pendidik, peneliti, penulis dan aktivis. Dosen di Universitas Nahdlhatul Ulama Indonesia, dan aktif dalam beberapa organisasi gerakan perempuan dan organisasi pendidikan. Ia menjadi komisioner Komnas Perempuan pada 2007-2009 dan 2010-2014.

Tags: #Kepemimpinan#NengDaraAffiah#Perempuan#PotretPerempuanMuslimProgresif#SeksualitasIslam
Previous Post

Intoleransi disebut penyakit bahaya, para dokter harus ikut sembuhkan bangsa

Next Post

Workshop Pers Mahasiswa: Jurnalisme Melawan Hoax SARA di Tahun Politik

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Workshop Pers Mahasiswa: Jurnalisme Melawan Hoax SARA di Tahun Politik

Workshop Pers Mahasiswa: Jurnalisme Melawan Hoax SARA di Tahun Politik

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In