Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Stop Kampanye Hitam SARA!!!

by Redaksi
07/06/2014
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Stop Kampanye Hitam SARA!!!
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers

Hentikan Politisasi SARA untuk Pemilu 2014 Berkualitas

Diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama di tahun-tahun politik ini tensinya meninggi. Kasus-kasus pendirian rumah ibadah masih banyak yang belum diselesaikan, malah cenderung bertambah. Pemerintah tidak memfasilitasi penyelesaian kasus-kasus pembangunan gereja, mesjid, wihara, dll. di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sampai Nusa Tenggara Timur.

Kasus-kasus pendirian rumah ibadah di Jawa Barat, seperti yang menimpa GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, 7 gereja Cianjur (Senin lalu, 2 Juni 2014, melapor ke Komnas HAM), dan puluhan kasus rumah ibadah lainnya sampai kini tidak terselesaikan oleh pemerintah daerah. Gambaran itu adalah potret intoleransi dan diskriminasi di wilayah Jawa Barat yang tidak kunjung berkurang.

Aksi-aksi kekerasan atas nama agama pecah di banyak daerah akhir-akhir ini. Pembakaran 2 gereja terjadi di Pasaman Barat (4 Mei). Di wilayah Yogyakarta, Amiludin Azis mendapat kekerasan berupa caci maki dan pengrusakan mobilnya oleh Front Jihad Indonesia (FJI) di dekat gedung DPRD Gunung Kidul; di Bantul kembali terjadi kekerasan yang dilakukan kelompok yang sama, 30 orang FJI, dengan membubarkan paksa pengajian rutin Minggu Pahing Majelis Ta’lim Raudhatul Jannah (18 Mei); polemik pelarangan dengan ancaman kelompok agama tertentu terhadap rencana Paskah Adiyuswa (lansia) Sinode GKJ terjadi sepanjang Mei lalu di Gunung Kidul; di peringatan hari kelahiran Pancasila (1 Juni) sekelompok orang menyerang dan melempari dengan batu bangunan yang sedang digunakan beribadah di Pangukan, Sleman; penyerangan dan penganiayaan brutal atas nama agama oleh sekelompok orang berjubah putih ke rumah Julius Felicianus (Direktur Galang Press) di Sleman (29 Mei) yang tengah dipakai ibu-ibu untuk ibadah doa Rosario.

Kekerasan atas nama agama juga menjadikan wartawan Kompas TV, Michael (Mika) Aryawan yang meliput kejadian di rumah Julius, dipukuli massa intoleran. Kameranya dirampas. Sebelumnya pewarta media online Ahlul Bait Indonesia (ABI) Muhammad Ngainan dipukuli sekelompok orang beberapa saat setelah acara deklarasi Anti-Syiah di Bandung, Senin, 21 April 2014.

Bukan kebetulan jika kasus-kasus di atas terjadi berdekatan dengan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilihan presiden-wakil presiden 2014. Politisasi dan kampanye hitam berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) semakin marak menjelang pemilihan presiden-wakil presiden 2014. Masif dan agresifnya kampanye SARA bernuansa ujaran kebencian (hate speech) melalui pesan pendek, media sosial, dan media propaganda sangat meresahkan dan mengancam proses dan hasil Pemilu 2014 yang berkualitas.

Seluruh kenyataan di atas menjadi keprihatinan kami, Jemaat SEJUK sebuah jaringan pers mahasiswa yang mempromosikan keberagaman, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung yang bersama-sama menggelar Workshop Pers kampus “Memberitakan Isu Keberagaman” 5–7 Juni 2014 di Bandung, Jawa Barat.

Berangkat dari makin memanasnya diskriminasi, intoleransi, aksi kekerasan serta kampanye hitam SARA belakangan ini sebagaimana diuraikan di atas, kami menyatakan sikap:

  1. Mengutuk keras berbagai aksi kekerasan atas nama agama yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia;
  2. Mengutuk keras aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap wartawan Kompas TV dalam kasus penyerangan terhadap ibu-ibu yang sembahyangan Rosario di rumah Julius Felicianus, Sleman (29/05/2014);
  3. Mengecam politisasi dan kampanye hitam berupa ujaran-ujaran kebencian bernuansa SARA dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2014;
  4. Menyesalkan pernyataan Kapolri Jenderal Sutarman sebagai aparat negara terkait pelarangan rumah untuk digunakan sebagai tempat beribadah, karena hal tersebut bertentangan dengan Konstitusi dan ketentuan ICCPR yang mewajibkan negara memfasilitasi warga negaranya untuk beribadah;
  5. Menuntut Presiden SBY di penghujung kepemimpinannya untuk mendesak bawahannya, terutama kepala-kepala daerah dan kepolisian, agar tunduk pada Konstitusi dan HAM untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak dan kebebasan beragama dan berkeyakinan seluruh warga negara tanpa terkecuali;
  6. Mendesak Kapolri untuk menindak tegas para pelaku kekerasan atas nama agama;
  7. Mengajak masyarakat dan insan pers, termasuk jurnalis kampus, untuk melawan sikap intoleran dan aksi-aksi kekerasan atas nama agama yang merampas hak-hak dan kebebasan warga untuk beragama, berkeyakinan, dan beribadah;
  8. Menyerukan kepada media massa dan pers kampus untuk mengedukasi publik lewat pemberitaan yang mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama dan keyakinan/kepercayaan.

Bandung, 7 Juni 2014

Jemaat SEJUK, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)

 

Jemaat SEJUK:

Suaka UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Jumpa Universitas Pasundan Bandung

Media Parahyangan Universitas Parahyangan, Bandung

Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Bandung (FKPMB)

Suara USU Universitas Sumatera Utara, Medan

Akademika Universitas Udayana, Bali

Bahana Suara Komunikasi Universitas Bengkulu

Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan

INSTITUT UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Kentingan Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Birama Universitas Komputer Indonesia, Bandung

PsychoNews UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

BPPM Balairung Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

JUSTISIA IAIN WALISONGO Semarang

EDUKASI IAIN WALISONGO Semarang

MOMENTUM Universitas Langlangbuana, Bandung

ANALISA STAI MATHALI’UL FALAH, Pati

SOLID Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

DIMENSI IAIN Tulungagung

RETORIKA FISIP UNAIR SURABAYA

LATAR Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon

UKPKM Tegalboto, Universitas Jember, Jember

AMSA Indonesia (Ahmadiyya Muslim Student Association)

ARENA Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Perkumpulan 6211

PERSONA Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Millenium, STAIN, Jember

Previous Post

Bupati Wonosobo: Saya tidak mau bubarkan Ahmadiyah!

Next Post

Jika Sinagog, Gereja dan Masjid Satu Atap

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Jika Sinagog, Gereja dan Masjid Satu Atap

Jika Sinagog, Gereja dan Masjid Satu Atap

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In