Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Polisi Harus Tangkap Pelaku Lapangan dan Otak di Balik Kekerasan di Sampang

by Redaksi
30/08/2012
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Share on FacebookShare on Twitter

Kami, sejumlah organisasi masyarakat sipil yang peduli dengan peristiwa kekerasan terhadap kelompok minoritas Syiah di Sampang, menuntut agar pihak kepolisian bekerja dengan profesional dan jujur terutama dalam melakukan penegakan hukum. Penangkapan Roisul Hukama yang dikenakan dengan Pasal 354 KUHP, karena diduga memicu kerusuhan di Sampang, serta menangkap 7 (tujuh) orang lainnya tidaklah cukup.

Dalam catatan hasil pemantauan di lapangan bahwa peristiwa di Sampang, 26 Agustus 2012, ditemukan bukti-bukti yang kuat rangkaian eskalasi kekerasan sistematis, baik yang sekadar turut serta, memotivasi, sampai para pelaku lapangannya. Oleh karenanya, polisi harus menindak dan memeriksa: pertama, pihak-pihak yang mengorganisir pertemuan-pertemuan anti-Syiah dan merencanakan tindakan jahat atau kekerasan terhadap anggota kelompok Syiah. Kedua, pihak-pihak yang dengan wewenangnya di organisasi atau lembaganya, mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memotivasi dan melegitimasi dibangunnya kebencian terhadap Syiah terutama kebencian yang berujung pada tindakan kekerasan. Ketiga, aktor-aktor yang menyebarkan (syiar) kebencian terhadap kelompok lain, dalam hal ini kebencian terhadap kelompok Syiah. Termasuk, keempat, pihak-pihak yang melakukan intimidasi terhadap pengikut Syiah paska mereka kembali dari pengungsian akibat penyerangan pada 29 Desember 2011. Kelima, mereka yang mengajak, memimpin dan melakukan pencegatan terhadap rombongan perempuan dan anak-anak dalam mobil pada 26 Agustus 2012. Keenam, mereka yang memobilisir (mengajak) mengumpulkan orang dan mengajak melakukan kekerasan/penyerangan ke rumah penduduk sipil dari kelompok Syiah, seperti rumah Ustad Tajul Muluk, dan beberapa kelompok lainnya. Ketujuh, mereka yang melakukan kekerasan hingga jatuhnya korban yang meninggal dan luka-luka, juga mereka yang melakukan pembakaran rumah-rumah.

Sementara itu, Komnas HAM dan Kompolnas harus memeriksa modus pembiaran dan kelalaian mekanisme kerja polisi hingga akhirnya polisi tidak memberikan perlindungan pada jemaah Syiah, bukan hanya pada 26 Agustus 2012, akan tetapi atas sejumlah laporan intimidasi dan penyebaran kebencian yang sudah berlangsung cukup lama terhadap komunitas Syiah di Sampang.

Kami juga menyayangkan pernyataan dari pihak pemerintah pusat yang tidak membangun iklim perdamaian dan tidak menunjukkan sikap anti terhadap kejahatan/kebencian satu kelompok terhadap kelompok lain di Indonesia. Kami mencatat setidaknya ada pernyataan-pernyataan Menteri Agama, Mendagri, dan Menkumham, yang berupaya menyembunyikan kerentanan masalah keberagaman di Indonesia. Seolah-olah, persoalan di Sampang hanya sebatas persoalan keluarga dan bersifat kriminal biasa.

Kami ingin menegaskan bahwa penyerangan dengan dilakukan oleh 500 orang lebih patut diduga merupakan upaya yang sistematis. Yang terlibat bukan lagi anggota sejumlah keluarga saja, melainkan sudah pihak-pihak di luar keluarga. Dari sisi historis, sejak 2006, bisa dilihat bahwa indikasinya sudah masuk pada tingkat upaya membangun kebencian terhadap kelompok Syiah. Justru konflik keluarga baru ada pada 2009.

Jakarta, 30 Agustus 2012

ALIANSI SOLIDARITAS KASUS SAMPANG

Aliansi Solidaritas Kasus Sampang

YLBH-Universalia, KontraS, YLBHI, The Wahid Institute, SEJUK, LBH Jakarta, ELSAM, HRWG, ILRC, AMAN Indonesia, Komnas Perempuan, ILRC, ANBTI, Setara-Institute, PWAG, Inspirasi Indonesia, Ma

Previous Post

Tubuh dalam Etalase: Mata Kamera dan Stilleto Inul Daratista

Next Post

Peluncuran Asosiasi Internasional Jurnalis Agama

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post

Peluncuran Asosiasi Internasional Jurnalis Agama

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In