Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

INTOLERANSI BIKIN KORBAN DEPRESI

by Redaksi
06/09/2012
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Share on FacebookShare on Twitter

Cerita Nyata dari Aceh Singkil Akibat Penyegelan Gereja

Gegoh Sihotang, seorang anak muda (laki-laki) dari Aceh Singkil berumur sekitar 24 Tahun. Ia aktif dalam kegiatan gereja bahkan sangat membantu kami dalam advokasi penolakan penyegelan rumah ibadah di sana. Hal tersebut membuat Gegoh terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pelatihan dan diskusi yg dilakukan Aliansi Sumut Bersatu (ASB). Semangat belajarnya kuat dan tekun.

Selasa, 4 September 2012 malam, seseorang yg mengaku kerabatnya menelpon aku. Dia cerita kalau Gegoh sedang sakit. Gegoh mengalami depresi berat dan stress berkepanjangan yg mengakibatkan dia menjadi sensitif bahkan mau menyerang orang. Akibatnya keluarganya memasung dia karena khawatir akan mencederai orang lain.

Gegoh mengalami depresi disinyalir karena keputusasaannya menyaksikan persoalan rumah ibadah yg tidak kunjung selesai di Aceh Singkil. Dia merasa negara tidak berlaku adil. Dia ingin melawan tapi di sisi lain ajaran agama yg dipahaminya menyatakan harus damai. Gegoh rajin bahkan selalu baca Alkitab.

Saat ini Gegoh menjadi salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara di Medan. Staf ASB (Redi, Ira dan Febry) Rabu 5 September 2012 mengunjunginya. Tak kuasa rasanya menahan duka ketika mereka sharing pernyataan Gegoh yg tidak terima perlakuan negara terhadap mereka. Dia bertanya apa arti perdamaian yang selalu didengung-dengungkan setiap agama. Kemudian dia berangan-angan seandainya aku jadi pemimpin, tidak akan membiarkan kasus penyegelan gereja-gereja Aceh Singkil terjadi.

Saat kawan-kawan Staf ASB hendak pulang, dengan lirih dan memelas dia minta jangan ditinggalkan. Dia minta ikut. Tapi mereka tidak kuasa mengabulkan permintaanya. Rasanya dunia menjadi gelap.

Kawan-kawan, ini adalah fakta betapa kejahatan atas nama agama berdampak terhadap kesengsaraan, merusak jiwa dan masa depan, khususnya anak-anak dan pemuda. Entah sampai kapan negara akan melakukan pembiaran.

Kami putuskan akan mendampingi Gegoh secara intens. Kami akan mengupayakan pastoral konseling sebagai bagian upaya pemulihannya. Sebab, dia berhak untuk hidup yang lebih baik dan masa depan yang lebih damai tanpa kekerasan dan beribadah sesuai dengan ajaran agamanya.

Gegoh Sihotang adalah salah satu narasumber yang diwawancarai dalam tanyangan INSIDE Metro TV Menanti Damai untuk Minoritas.

Doa dan dukungan kawan-kawan sangat berarti. Tulisan ini mungkin kurang teratur, karena aku harus mengelola emosiku agar mampu menyelesaikannya.

Cukup sudah! Tidak boleh ada Gegoh lain yang mengalami depresi berat bahkan menjadi pasien RSJ karena kekerasan atas nama agama yang terus terjadi, berulang, dan menyebar secara massif.

Salam,

Veryanto Sitohang

(Aliansi Sumut Bersatu)

Salam Sejuk.

Rekan-rekan jurnalis, bagi yang hendak mengcover persoalan yang tengah dihadapi Gegoh, tolong terlebih dahulu berkoordinasi dengan pendampingnya. Hal tersebut untuk menjaga perkembangan psikologi korban agar menjadi lebih baik. Silakan hububngi Ira dari Aliansi Sumut Bersatu (ASB) di 081396928252.

Previous Post

HRWG Berharap Hillary Clinton Dorong Penyelesaian Kasus Syiah

Next Post

Media Kawal Syiah Sampang

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Media Kawal Syiah Sampang

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In