Aliansi Solidaritas Kasus Sampang dan perwakilan Muslim Syiah dari Ahlul Bait Indonesia (ABI) melakukan audiensi ke jajaran redaksi Kantor Berita Antara dan Media Group (Metro TV, Media Indonesia dan MICOM) di Jakarta (5/9). Audiensi ini merupakan kunjungan Aliansi Solidaritas Kasus Sampang yang bertujuan menyosialisasikan kebutuhan-kebutuhan pemberitaan seputar peristiwa kekerasan yang menimpa warga Muslim Syiah di Sampang sejak 2004 hingga peristiwa terakhir, 26 Agustus 2012 lalu.
Sebagaimana banyak diberitakan, penyerangan 5 ratusan lebih warga anti-Syiah pada tanggal 26 Agustus 2012 memakan banyak korban: 1 jemaah Syiah (Muhammad Hasyim alias Hamamah) meninggal, 1 kritis, 4 luka berat, 3 luka ringan, 50-an rumah dan 33 mushala dibakar. Data-data dan kronologi kasus yang merentang sejak 2004 diserahkan dan didiskusikan dalam kunjungan tersebut. Melalui data-data dan kronologi kasus sejak 2004 itu, Aliansi Solidaritas Kasus Sampang memudahkan media-media membantah opini yang sebelumnya dibangun bahwa kasus Sampang semata pertikaian keluarga.
Para aktivis dari Aliansi Solidaritas Kasus Sampang diterima dengan hangat di Kantor Berita Antara sekitar pukul 10.00 pagi. Pada kesempatan tersebut Sinung (Kontras) menyatakan pentingnya dukungan media terkait kasus ini, terutama dalam upaya advokasi terhadap pemerintah supaya mengusut secara serius serta menangkap para pelaku dalam kasus ini. Pelaku yang harus ditangkap terkait dengan kasus ini tidak cukup hanya ditimpakan pada Rois, adik kandung sekaligus seteru dari Tajul Muluk (pimpinan komunitas Muslim Syiah Sampang yang dipenjarakan). Sinung mengutarakan bahwa setidaknya polisi harus secara tuntas menginvestigasi dan memproses hukum kepada: 1. Yang melakukan penyerangan dan pengrusakan di lapangan, 2. Aktor intelektual yang dari semula sudah meracuni pikiran masyarakat dengan agitasi anti-Syiah, 3. Yang memfasilitasi penyerangan terhadap Muslim Syiah di Sampang.
Pada pertemuan tersebut, Benny Siga Butarbutar