Rabu, Agustus 6, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Ayo, Jangan Diam Hadapi Intoleransi!

by Redaksi
18/09/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Ayo, Jangan Diam Hadapi Intoleransi!
Share on FacebookShare on Twitter
161812320130917-113341780x390
Guru Besar IAIN Syarif Hidayatullah Musda Mulia | KOMPAS.COM/Sandro Gatra

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat diminta tidak diam atau hanya menerima ketika melihat atau mengalami tindakan intoleransi. Masyarakat harus meluruskan agar intoleransi tidak berkembang hingga akhirnya menjadi konflik.

“Jangan kita diam. Mari kita bicara di kalangan kita masing-masing,” kata Guru Besar IAIN Syarif Hidayatullah Musdah Mulia saat diskusi Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Pemantapan Harmonisasi yang digelar Kementerian Koordinator Polhukam di Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Musdah mengatakan, hanya karena takut dicibir, masyarakat terkadang diam ketika tahu adanya intoleransi di lingkungannya. Musdah bercerita ketika anaknya diajarkan intoleransi oleh seorang guru di sekolah. Ia langsung membicarakannya dengan kepala sekolah. Ketika dikonfirmasi, si guru pun berkilah tidak serius mengucapkannya.

Musdah menambahkan, tidak hanya di sekolah, intoleransi bahkan sudah diajarkan di pendidikan anak usia dini (PAUD) akibat banyak tenaga pengajar yang tidak berkualitas. Hal itu akan menjadi masalah serius pada masa depan.

Musdah juga menyinggung banyaknya konflik berlatar belakang agama di daerah. Laporan yang diterimanya, sebagian konflik itu sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu, khususnya menjelang pemilu kepala daerah. “Agama paling mudah digunakan untuk kepentingan apa pun,” ucapnya.

Musdah berharap pemerintah, khususnya penegak hukum, tidak lagi melakukan pembiaran terhadap setiap intoleransi. Jangan ada tindakan kekerasan terhadap kelompok minoritas seperti yang terjadi di Sampang, Madura. Kelompok minoritas yang menjadi korban, yakni warga Syiah, justru diungsikan.

“Penegakan hukum harus berjalan. Siapa yang salah harus dihukum. Sekarang ini yang teraniaya malah disingkirkan,” pungkas Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace itu.

Plt Deputi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Arif Moekiat menyoroti peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tengah maraknya konflik berlatar belakang agama. Peran FKUB yang berisi para tokoh agama dan jajaran pemerintah sangat penting untuk menyebarkan nilai-nilai pluralisme.

Ketika terjadi konflik, tambah dia, FKUB bisa menjadi penyejuk sehingga konflik tidak meluas. Ia memberi contoh peran FKUB di Wonosobo, Jawa Tengah, yang memberi ruang dialog dengan semua pemeluk agama dan keyakinan.

“Kepemimpinan bupati dan kepala daerah juga bisa bersinergi dengan aparat keamanan, aparat pemda. Yang menarik, sudah ada generasi muda FKUB di Wonosobo,” kata dia.

Sumber:

http://nasional.kompas.com/read/2013/09/17/1632516/Ayo.Jangan.Diam.Hadapi.Intoleransi.

Foto feature image: cscr.co.id diunduh dari;

http://www.kabar24.com/nasional/read/20120524/9/36807/mau-dihormati-dunia-selesaikan-masalah-intoleransi-agama

Previous Post

Konstitusi Mesir: Kebebasan Beragama Tak Sebatas untuk Islam, Kristen dan Yahudi

Next Post

Warga Yogya Kecam Perusakan Makam Cucu HB VI

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Warga Yogya Kecam Perusakan Makam Cucu HB VI

Warga Yogya Kecam Perusakan Makam Cucu HB VI

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In