Selasa, Juli 8, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Hari Ini, Hari Perdamaian Internasional

by Redaksi
21/09/2013
in Uncategorized
Reading Time: 3min read
Hari Ini, Hari Perdamaian Internasional
Share on FacebookShare on Twitter

“On this International Day of Peace, let us pledge to teach our children the value of tolerance and mutual respect.  Let us invest in the schools and teachers that will build a fair and inclusive world that embraces diversity.  Let us fight for peace and defend it with all our might.”

 UN Secretary-General Ban Ki-moon

Logo Hari Perdamaian Internasional (kiri) dan Gong Perdamaian Dunia di Hungaria (Foto: un.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari ini (21/9) sejak resolusi Majelis Umum PBB pada 1981 tiap 21 September, Hari Perdamaian Internasional dirayakan. Rabu lalu (18/9) Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon membunyikan bel perdamaian untuk  menandai peringatan ini. Beberapa negara sudah mulai merayakannya.

Indonesia

Puluhan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Surakarta menggelar aksi menyalakan lilin di jalan pada kemarin malam (20/9/2013). Aksi ini untuk memperingati Hari Perdamaian Internasional.

Selain menyalakan lilin, mahasiswa menggelar orasi yang mengecam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap tidak peka dalam menciptakan perdamaian di dalam maupun di luar negeri.

Di Yogyakarta, para mahasiswa mengikuti pawai memperingati Hari Perdamaian Internasional di sepanjang Jalan Malioboro hingga Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949, Yogyakarta, Minggu (15/9/2013). Peringatan ini menjadi momentum untuk mengajak dan menyebarkan semangat kedamaian, ketenangan, dan keharmonisan seluruh masyarakat agar gejolak intoleransi yang sering terjadi belakangan ini dapat berkurang.

Berkaitan dengan keinginan terus menciptakan perdamaian, dimulai Jepang sejak 1954 mengirim Lonceng Perdamaian ke kantor PBB di New York—yang dipukul Ban Ki-moon Rabu lalu—ada lebih dari 20 kota yang mendapat replika lonceng ini.

Indonesia tiga tahun lalu mengirim Gong Perdamaian yang berdiameter lima meter ke 43 negara. Gong Perdamaian dibuat di Jepara. Kota di Indonesia yang mendapat replika gong ini adalah Ambon, Denpasar, Kupang, dan Yogyakarta.

Liberia

Presiden Republik Liberia, Ellen Johnson Sirleaf menyatakan Sabtu, (21/9)sebagai hari libur karena memperingati Hari Perdamaian Internasional. Semua institusi pemerintah dan swasta diminta untuk mengheningkan cipta pada pukul 12.00 waktu setempat.

Jika tema internasional perayaan ini adalah Pendidikan untuk Perdamaian, tema nasional Hari Perdamaian Internasional adalah “Tanah Perdamaian: Membangun Perdamaian Melalui Kebijakan Adil Pertanahan”.

Liberia, merupakan salah satu dari  50 negara penandatangan piagam pendirian PBB pada 24 Oktober 1945, dengan mandat  menyelamatkan generasi selanjutnya dari bencana perang dan mempromosikan perdamaian dunia.  Liberia merupakan di antara negara-negara yang mendapatkan keuntungandari Misi PBB bagi Penjaga Perdamaian di seluruh dunia.

Liberia sempat didera perang saudara selama puluhan tahun dan pada 2005 lalu melakukan rekonsiliasi dengan melakukan pemilu yang adil. Ellen Johnson Sirleaf terpilih sebagai presiden. Ia adalah penerima Nobel Perdamaian.

Berdasarkan pengumuman dari Sirleaf, perayaan Hari Perdamaian Internasional 2013 mempunyai makna khusus bagi pemerintah dan rakyat Liberia sebagai bangsa dengan menekankan hak dan kepemilikan lahan sebagai faktor penting bagi Liberia yang aman, damai dan inklusif.

Menurut Sirleaf, Liberia telah sampai pada kesadaran bahwa kepemilikan, administrasi dan penggunaan atas tetap isu yang menantang. Dan, negara berusaha mengarahkan melalui serangkaian kebijakan dan hukum untuk menghadapi ketidakadilan lama yang melembaga. Kebijakan ini juga mempromosikan perdamaian, keadilan dan pelaksanaan praktis. Ia menambahkan bahwa pendidikan pada kebijakan hak atas tanah telah menjadi isu yang relevan penting untuk konteks nasional.

Rencananya, perayaan  Hari Perdamaian Internasional  ini akan didukung dengan program yang tepat termasuk proyek-proyek pelayanan masyarakat, pameran budaya dan pertunjukan, pemukulan lonceng dan berbagi keinginan universal “Kiranya Perdamaian Menang di Bumi”. Berbagai institusi pemerintah dan swasta, pendidikan, keagamaan, diharapkan mendorong kesadaran masyarakat untuk membantu menyebarkan perdamaian di Liberia dan di seluruh dunia.

Pembukaan Sidang Majelis Umum PBB

Pada 21 September ini juga di kantor Pusat PBB di New York akan dibuka sidang Majelis Umum PBB. Beberapa agenda yang akan dibahas dalam sidang ini adalah konflik Suriah, perundingan Palestina-Israel, masalah pembangunan instalasi nuklir di Iran.

Sejarah

Sejak 1981, Majelis Umum PBB dengan pemungutan suara anonim, mengadopsi Resolusi 36/37 yang meneguhkan Hari Perdamaian Internasional dengan pernyataan, “…menyisihkan waktu tertentu untuk mengenang upaya PBB dan negara anggotanya, serta seluruh umat manusia, untuk mempromosikan cita-cita perdamaian dan untuk memberikan bukti positif komitmen mereka terhadap perdamaian dalam segala hal yang layak. “Perayaan Hari Perdamaian Internasional pada September 1982 pada hari pembukaan sidang Majelis Umum.

Pada 2002 Majelis Umum PBB secara resmi menyatakan pada 21 September sebagai tanggal tahunan permanen untuk Hari Perdamaian Internasional. Sebelumnya, perayaan dilakukan pada tiap minggu ketiga September. (un.org / gnnliberia.com / huffingtonpost.com)

 

Sumber:

http://satuharapan.com/content/read/hari-ini-hari-perdamaian-internasional/

 

Featured image by Reuters

Previous Post

Religious liberty threats pose ‘real danger’ in Indonesia, Burma

Next Post

Indonesia has bigger problems than bikinis

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Indonesia has bigger problems than bikinis

Indonesia has bigger problems than bikinis

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In