Selasa, Juli 8, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Upaya Pembaharuan, Perdamaian & Pemberdayaan HKBP di tengah Masyarakat yang Majemuk

by Redaksi
18/10/2013
in Uncategorized
Reading Time: 3min read
Upaya Pembaharuan, Perdamaian & Pemberdayaan HKBP di tengah Masyarakat yang Majemuk
Share on FacebookShare on Twitter

Sebuah forum akbar digelar Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 14 – 18 Oktober 2013. Kegiatan ini adalah “Rapat Pendeta HKBP” yang digelar setiap empat tahun sekali dengan pesertanya pendeta-pendeta HKBP dari seluruh dunia.

Rapat Pendeta HKBP kali ini menjadi sangat penting mengingat dalam beberapa tahun belakangan meningkatnya konservatisme dan radikalisme atas nama agama di Indonesia berakibat langsung pada makin besarnya tantangan yang dihadapi gereja-gereja HKBP. Penyegelan ilegal Gereja HKBP Filadelfia sebagai gereja yang sah secara hukum dan perobohan Gereja HKBP Setu adalah contoh serius dari banyak kasus diskriminasi, intoleransi, dan aksi kekerasan atas nama agama yang menimpa gereja-gereja HKBP.

Karena itulah Pendeta Palti Panjaitan, Pimpinan HKBP Filadelfia, yang sejak awal mengikuti kegiatan ini menjabarkan, “Rapat pendeta lima hari ini makin menegaskan tanggung jawab HKBP dalam merespon dan terlibat langsung mengatasi masalah-masalah kebangsaan yang lebih besar demi terciptanya harmoni, perdamaian, dan keadilan di Indonesia”. Hal tersebut mendapat penguatan Pdt. Dr. Jontor Situmorang, Mantan Ketua Sekolah Tinggi Teologi (STT) Abdi Sabda, Medan, yang dalam ceramahnya yang bertema “HKBP Menjadi Berkat Bagi Dunia” menguraikan bahwa tujuan utama dari Rapat Pendeta HKBP kali ini adalah bagaimana HKBP mengembangkan strategi pembaharuan, perdamaian dan pemberdayaan untuk mewujudkan berkat di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, baik dalam konteks Indonesia maupun bangsa-bangsa dan dunia ini.

Penghargaan terhadap kemajemukan ini tampak sekali ditunjukkan dalam forum akbar yang diikuti oleh 1.232 peserta di mana dalam salah satu sidangnya melibatkan Prof. Dr. HM Ridwan Lubis, MA. Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyampaikan materi bertajuk “Islam Sebagai Rahmatan lil ‘Alamien” dengan memberikan uraian, “Ajaran Islam adalah ajaran kasih sayang dan menghendaki kedamaian. Hendaklah pula semua agama mewujudkan ide kasih sayang terhadap alam semesta.”

Karena itu pula, pada hari kedua, Rabu (16 Oktober), Pdt. Bonar Lumbantobing, MTh., pengajar STT HKBP Pematang Siantar, memberi penekanan, “Pembaharuan sebagai karya Allah dalam pengampunan tidak saja memperbaharui umat secara rohani, tetapi menenun kembali struktur kehidupan umat. Dengan pembaharuan, perdamaian dan pemberdayaan itu, seluruh segi-segi kehidupan sosial, ekonomi dan politik terlahir kembali…”

Forum ini mengamanatkan kembali kepada para pendeta supaya bekerja keras memberdayakan diri dan seluruh potensi jemaat agar semuanya mampu memberi manfaat dan menjadi berkat kepada dunia. (Thowik SEJUK)

 

Sumber Berita:

  • Pdt. Mori A.P. Sihombing, MTh Ketua Umum Panitia Rapat Pendeta HKBP.
  • Seksi Publikasi, Informasi dan Dokumentasi: Pdt. Bintahan Harianja, S.Th., M.Si., Pdt. Puji Handoko Aritonang, M.Th.
  • Pdt. Palti Panjaitan, S.Th., Pimpinan HKBP Filadelfia Bekasi

 

PRESS RELEASE

Rapat Pendeta HKBP 2013

 

  1. Rabu (16/10) adalah hari kedua kegiatan rapat yang diawali dengan Ibadah Pagi/PA yang disampaikan oleh Pdt. Bonar Lumbantobing, MTh. Dalam PA-nya, ditekankan bahwa pembaharuan itu adalah karya Allah sendiri. Dosa dan pelanggaran umat dapat membuat berkat seolah-olah terlihat usang. Namun Allah akan membaharui umatNya melalui anugerah pengampunanNya. Pembaharuan sebagai karya Allah dalam pengampunan tidak saja memperbaharui umat secara rohani, tetapi menenun kembali struktur kehidupan umat. Dengan pembaharuan, perdamaian dan pemberdayaan itu, seluruh segi-segi kehidupan sosial, ekonomi dan politik terlahir kembali walau terlihat seolah-olah dalam wujud lama.
  2. Sidang IV, Ceramah Tema: “HKBP Menjadi Berkat Bagi Dunia” (Kej. 12:2) yang dipresentasikan oleh Pdt. Dr. Jontor Situmorang (Mantan Ketua STT Abdi Sabda). Beliau menekankan bahwa secara umum HKBP sudah menjadi berkat, terbukti dari gagasan HKBP dibidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial masyarakat. Banyak warga jemaat HKBP yang juga berperan besar dalam membangun bangsa Indonesia. HKBP sebagai gereja yang besar (4-5 juta), potensi SDM dan berbagai potensi lainnya kalau dikembangkan sedemikian rupa dalam stretegi pembaruan, perdamaian dan pemberdayaan, maka HKBP bisa menjadi kekuatan yang besar untuk mewujudkan berkat di tengah-tengah masyarakat majemuk bahkan ditengah-tengah bangsa-bangsa dan dunia ini.
  3. Sidang ke V pukul 11.30 – 13.00 wib, Diskusi Panel Sub Tema: Mengembangkan Pelayanan Dengan Pilar Pembaruan, Perdamaian dan Pemberdayaan di Tengah Masyarakat Majemuk. Diskusi ini di sampaikan oleh: Prof. Dr. HM Ridwan Lubis, MA, dengan judul: Islam Sebagai Rahmatan lil ‘Alamien (Islam Kasih Sayang Kepada Alam Semesta). Beliau menekankan bahwa ajaran Islam adalah ajaran kasih  dan menghendaki kedamaian. Oleh sebab itu, semua agama hendaklah mewujudkan ide kasih sayang terhadap alam semesta. Pdt. Dr. Lukman Panjaitan menyampakan ceramahnya dengan judul: Dengan Pembaharuan, Perdamaian dan Pemberdayaan Pendeta HKBP Menjadi Berkat Dalam Masyarakat Majemuk. Beliau menekankan bahwa pembaharuan harus terus berlangsung dalam pemikiran, sikap dan tindakan sesuai dengan tantangan jaman serta senantiasa berlandaskan kebenaran firman Tuhan. Untuk itu, para pendeta dituntut untuk memberdayakan diri dan seluruh potensi jemaat agar semuanya memberi manfaat dan menjadi berkat kepada dunia. Pdt. Roida Situmorang, DMin dalam ceramahnya membahas: Pembaharuan, Perdamaian dan Pemberdayaan Pendeta HKBP: Menjadi Berkat Ditengah Masyarakat Majemuk. Beliau menekankan bahwa Pendeta HKBP menjadi berkat jika tersadar akan konteks dimana dia berada. Untuk itu setiap pendeta perlu mengasah spiritualnya sehingga kemampuan pastoralnya dari hari ke hari semakin tangguh di tengah-tengah masyarakat yang sedang bergumul, terluka oleh kemiskinan, penyakit dan ketidak adilan. Dengan demikian visi menjadi berkat akan menjadi realita hidup bergereja dan masyarakat. Acara diakhiri dengan pemberian ulos dan cendramata oleh Ketua KRP/Ompui Ephorus.

 

Sumber: Pdt. Mori A.P. Sihombing, MTh Ketua Umum Panitia Rapat Pendeta HKBP. Seksi Publikasi, Informasi dan Dokumentasi, Pdt. Bintahan Harianja, S.Th., M.Si., Pdt. Puji Handoko Aritonang, M.Th.

CP: Pdt Bintahan Harianja 08126459811

Previous Post

Indonesian churches to contribute spirit of diversity to WCC assembly

Next Post

Renovasi Gereja GPIB Ditolak Ormas Anti-Toleransi

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Renovasi Gereja GPIB Ditolak Ormas Anti-Toleransi

Renovasi Gereja GPIB Ditolak Ormas Anti-Toleransi

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In