Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Waria Gelar Pelatihan Ketrampilan bersama Pemerintah DIY

by Redaksi
24/11/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Share on FacebookShare on Twitter

Waria Yogyakarta, 60 Persen Ngamen dan Jadi PSK

TEMPO.CO, Yogyakarta -Sebanyak 60 persen waria atau wanita pria di Yogyakarta bekerja sebagai pengamen dan pekerja seks. Mulai tahun ini, Ikatan Waria Yogyakarta bekerjasama dengan Pemerintah DIY menggelar pelatihan ketrampilan agar mereka beralih pada pekerjaan yang lebih layak.

Ketua Iwayo Shinta Ratri mengatakan anggotanya kini mencapai 223 orang. 90 persen di antara mereka bekerja sebagai pengamen, pekerja seks, dan pekerja salon. Adapun sisanya, bekerja di sektor lain. Misalnya menjadi pedagang, pekerja lembaga swadaya masyarakat, hingga pengepul barang bekas. “Tiga bidang itu yang mendominasi pekerjaan waria,” katanya, Sabtu 23 November 2013 siang.

Anggota Iwayo berasal dari 10 komunitas waria di DIY. Komunitas itu berbasis daerah-daerah di DIY dan sejumlah titik mangkal para Waria. Di antaranya Komunitas Waria Bantul, Komunitas Waria Sidomulyo, Komunitas Waria Kotagede, hingga komunitas waria yang biasa mangkal di sekitar gedung Bank Indonesia Yogyakarta.

Masing-masing komunitas itu, kata Shinta, memiliki latar belakang pekerjaan berbeda. Misalnya komunitas waria Kotagede yang bekerja sebagai pekerja seni dan budaya; dari membentuk grup paduan suara, membuat kerajinan, hingga menjadi anggota grup ketoprak. Ini jelas berbeda dengan komunitas waria di sekitar gedung BI Yogyakarta yang merupakan pekerja seks. “Kalau Sidomulyo ini dari berbagai macam pekerjaan,” kata waria berusia 51 tahun ini.

Shinta, yang nama aslinya Tri Santoso Nugroho, mengatakan ada tiga jenis pelatihan yang disediakan bagi waria. Memasak (olah pangan), menjahit, dan salon. Waria bisa memilih satu di antaranya ketiga bidang itu. Materinya diberikan selama satu bulan. “Setelah itu, mereka diberi modal usaha,” katanya.

Ia mengatakan modal itu diberikan bukan dalam bentuk uang, melainkan peralatan kerja. Sebut saja mesin jahit untuk yang berlatih menjahit, alat memasak untuk bidang olah pangan, dan peralatan potong rambut untuk bidang salon.

Menurut dia, program itu cukup bermanfaat untuk alih pekerjaan waria. Sayangnya, jumlah waria yang bisa mendapatkan ketrampilan terbatas. Pemerintah membatasi hanya 15 orang per tahunnya. Dengan pembatasan itu, ia memperkirakan, dibutuhkan waktu 8 tahun agar waria yang bekerja sebagai pengamen dan pekerja seks di Yogya bisa beralih ke pekerjaan lain.
ANANG ZAKARIA

Baca juga:

Waria Yogyakarta Ingin Jadi Gender Ketiga http://www.tempo.co/read/news/2013/11/24/205532006/Waria-Yogyakarta-Ingin-Jadi-Gender-Ketiga

Waria Yogya, Ikut Organisasi Agar Lebih Sejahtera  http://www.tempo.co/read/news/2013/11/24/205532003/Waria-Yogya-Ikut-Organisasi-Agar-Lebih-Sejahtera

Waria Kenang Diskriminasi yang Mereka Alami  http://www.tempo.co/read/news/2013/11/20/214531184/Waria-Kenang-Diskriminasi-yang-Mereka-Alami

 

Sumber berita: http://www.tempo.co/read/news/2013/11/24/205532001/Waria-Yogyakarta-60-Persen-Ngamen-dan-Jadi-PSK

 

 

Previous Post

Buka Ruang Dialog Korban Pelanggaran HAM

Next Post

Diskriminasi terhadap Minoritas Berakar dari Kepentingan Politik

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Diskriminasi terhadap Minoritas Berakar dari Kepentingan Politik

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In