Sabtu, Oktober 11, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

KontraS: Situasi HAM Indonesia Tidak Alami Perbaikan

by Redaksi
27/12/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
KontraS: Situasi HAM Indonesia Tidak Alami Perbaikan
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA — Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengatakan situasi penegakan HAM di Indonesia tidak mengalami perbaikan bahkan memburuk.

Dia menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tegas dalam mencegah terjadinya pelanggaran HAM sehingga pelanggaran Hak Asasi Manusia terus terjadi bahkan makin meningkat.

Di Papua contohnya, menurut Haris pelanggaran HAM terus terjadi. Di daerah itu kebebasan berekspresi sangat dihambat. Penggunaan senjata api juga meningkat di wilayah Indonesia paling timur itu. “Senjata dijadikan instrumen yang dipergunakan untuk terjadinya sejumlah pelanggaran HAM,” kata Haris Azhar.

Ditambahkan Haris, KontraS melihat adanya 100 tindak kekerasan di sektor sumber daya alam. Dalam kasus ini menurut Haris, polisi dan tentara yang digunakan pengusaha untuk menjaga keamanan perusahaannya  kerap melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat sipil.

Polisi dan tentara menurut Haris bukan berpihak kepada rakyat untuk mendapat akses atas tanah atau sumber daya alam. Kasus penyiksaan yang dilakukan polisi ketika meminta keterangan tersangka juga masih tinggi.

“Jadi (Presiden) SBY membiarkan pelanggar-pelanggar HAM itu terus bekerja tanpa koreksi yang baik. Kelompok-kelompok intoleran dibiarkan bahkan SBY berkolaborasi dengan pimpinan parpol seperti Menteri Agama. Tidak memberikan ketegasan kepada polisi yang memperburuk situasi melakukan penyiksaan, pembunuhan, penangkapan, penembakan, penyiksaan dan lain-lain,” jelas Haris Azhar. “Lalu tentara dibiarkan beroperasi bahkan masuk-masuk ruang-ruang publik  yang lebih luas, membuka ruang semakin luas  bergesekan dengan masyarakat sipil yang mengakibatkan kekerasan,” lanjutnya.

Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan saat ini ia belum dapat memberikan komentar terkait hal tersebut.

“Saya harus konsultasikan dulu ini, bagaimana kan tidak mungkin saya langsung menyampaikan pandangan saya. Tidak mungkin saya menyampaikan sesuatu yang tidak sama dengan beliau (presiden) kan,” kata Julian Aldrin Pasha.

Koordinator KontraS Haris Azhar menambahkan lembaganya juga menilai bahwa hasil pemilu berpotensi tidak akan banyak memberikan kontribusi pada perbaikan akuntabilitas perlindungan hak asasi manusia.

Hal tersebut lanjutnya disebabkan calon legislatif didominasi oleh politisi yang bermasalah dengan hukum dan HAM. Calon Legislatif dan Partai Politik yang ada belum terlihat secara nyata dan konkrit mengenai platform politik mereka khususnya terkait agenda atau program HAM.

“Betul ada pragmatisme di masyarakat tetapi para korban pelanggaran HAM yang menumpuk di zaman SBY 10 tahun terakhir itu nanti jumlahnya cukup luas dan nanti mereka akan membangun block politik sendiri dan akan menumpahkan ekspresi-ekspresinya sendiri di luar partai politik,” kata Haris Azhar.

 

Sumber: http://www.voaindonesia.com/content/kontras-situasi-ham-indonesia-tidak-alami-perbaikan/1817720.html

Tags: Headline
Previous Post

Tahun 2013, Pelanggaran HAM di Indonesia Meningkat

Next Post

Sejumlah Kelompok Minoritas Hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Behind ‘enlightenment’:  Arrogant bigotry

Sejumlah Kelompok Minoritas Hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kronologi Penyerangan Gereja di Aceh, Singkil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In