Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Eva Kusuma Sundari: Kelompok Intoleransi Bekerja Sangat Sistematis

by Redaksi
05/01/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Yogyakarta Darurat Intoleransi
Share on FacebookShare on Twitter

 

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Eva Kusuma Sundari anggota Komisi III DPR-RI dari PDIP mengatakan bahwa kelompok intoleran di Indonesia bekerja sangat sistematis. Kelompok ini dibiayai, mencetak buku, menyusup ke dalam Kementerian Agama, dan mengkontaminasi aparat keamanan.

“Jangan ada lagi kapolres yang merujuk kepada fatwa MUI untuk menegakkan hukum. Inigak bener. Fatwa itu pilihan untuk personal, bukan untuk negara. Kalau negara menggunakan konstitusi. Masak ada kapolres yang mengeluarkan surat dengan rujukan berdasarkan rapat Muspida dan MUI. Ini lucu jadinya.” Kata Eva Kusuma Sundari dalam konferensi pers bertajuk ‘Melawan Intoleransi Beragama’ yang diadakan Gerakan Masyarakat Penerus (GMP) Bung Karno di Jakarta pada Jum’at (3/1).

 

Penulis: Ignatius Dwiana

Anggota Komisi III DPR-RI dari PDI-P Eva Kusuma Sundari. (Foto: Ignatius Dwiana)

Eva menyebutkan bahwa tanggapan atas kasus intoleransi di Indonesia ini masih sebatas keprihatinan. Karena itu harus ada perubahan pada 2014.

Kasus intoleransi di Indonesia dalam penilaiannya diakibatkan negara tidak aktif bergerak dan itu menjadi sumber persoalan.  “Negara gampang dibajak. Pemerintah Daerahnya gampang dikontaminasi,” kata Eva.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rentan menjadi ruang pembajakan. Untuk mencegahnya maka partai politik jangan hanya aktif mengambil paket sosialisasi empat pilar. Partai politik perlu kader di DPR untuk melaksanakan empat pilar. Sekaligus menggarap para kader akar rumput menggunakan empat pilar.

Eva Kusuma Sundari juga menyampaikan rasa prihatinnya terkait kasus Pendeta Palti Panjaitan dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia dan dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang terus terombang-ambing. Juga kasus terakhir yang menimpa Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sumedang pada akhir Desember 2013. Dia juga menyampaikan rasa prihatin terkait tutupnya 30 pondok pesantren (ponpes) di Aceh yang tradisi filsafatnya kuat.

“Saya juga sedih dengan laporan tiga puluh ponpes yang tradisi filsafatnya kuat tutup di Aceh. Karena semua kelompok intoleran maunya tekstual. Gak mau elaborasi kontekstual yang lebih kontemplatif dan itu terancam di Aceh,” kata Eva, ”Aceh walaupun syari’ah Islam, tetapi dipilih, Islam yang mana. Bukan semua Islam begitu.”

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

 

Sumber: http://satuharapan.com/read-detail/read/eva-kusuma-sundari-kelompok-intoleransi-bekerja-sangat-sistematis/

Tags: Headline
Previous Post

Pendeta Palti: Saya Sangat Kecewa dengan Pernyataan SBY

Next Post

Perayaan Hari Kerukunan Nasional, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Tetap Diabaikan

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Acuhkan Terik dan Hujan Deras, Jemaat 2 Gereja Berdoa di Depan Istana

Perayaan Hari Kerukunan Nasional, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Tetap Diabaikan

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In