Jumat, Agustus 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Konvensi Rakyat Capres: Belum Ada Kandidat yang Berani Jamin Ahmadiyah dan Syiah

by Redaksi
16/03/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konvensi Rakyat Calon Presiden telah selesai kemarin. Dalam debat publik yang dilaksanakan di Balai Sudirman tersebut, belum ada peserta yang secara tegas menjawab mengenai kebebasan beragama khususnya menyangkut Ahmadiyah dan Syiah.

Saat itu panelis Frans Magniz Suseno memberikan pertanyaan kepada Ricky Sutanto apakah akan memberikan rasa hormat dan aman apabila menjadi presiden.

Ricky malah tidak menjawab pertanyaan Franz secara langsung. Ricky mengatakan jadi atau tidak menjadi presiden, Ricky akan membangun taman berdoa raksasa (Garden of prayers) untuk semua agama.

“Pancasila sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Beragama kita diberi kebebasan. Saya katakan Indonesia harus memiliki terobosan luar biasa. Sebagai pemimpin bangsa harus bisa menciptakan proyek-proyek raksasa seperti Garden Of Prayers,” ujar Ricky.

Ricky akan membangun taman berdoa dengan diameter 2 KM dan akan dibangun 6 Juni 2015 mendatang.

“Tidak terkait saya terpilih atau tidak, taman berdoa akan tetap dibangun,” kata dia.

Peserta lain, Isran Noor, menegaskan agama adalah hak semua warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu semua pemeluk agama wajib dilindungi negara dengan catatan sebagai agama resmi dan jelas haluannya.

“Islam kan jelas. Kristen, Katolik, Budha jelas. Konghucu jelas. Tapi kalau mungkin tidak jelas misalnya ada Islam yang nabinya bukan Nabi Muhammad ya nggak jelas kan?” ujar Isran ketika dikonfirmasi usai debat publik tersebut.

Jika kelak terpilih menjadi presiden, bupati Kutai Kartanegara tersebut tidak memberikan harapan cerah bagi warga Syiah dan Ahmadiyah kecuali mereka mendirikan agama baru atau mengakui Nabi Muhammad sebagai nabinya.

“Diperjelas dulu status dia. Kalau dia mau mengaku bukan agama Islam silahkan. Tapi kalau dia mengaku Islam jangan dong karena Islam jelas bilang Nabi Muhammad. Kalau dia bukan mengaku Islam slahkan, kita lindungi, saya amankan,” ujar dia.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, mengatakan memang belum ada peserta yang berani menjawab secara tegas dan lugas persoalan Ahmadiyah dan Syiah.

Adhie menilai para peserta tersebut cari aman dengan memberikan jawaban mengambang karena persoalan agama di Indonesia adalah persoalan sensitif.

“Saya melihat memang agama ini bagi beberapa tokoh riskan dijawab karena dianggap sensitif. Menurut saya ini persoalan keagamaan ini bukan persoalan agama tetapi persoalan hukum. Ketika hukum tidak bisa menindak kepada para penghujat agama, kepada yang mendiskreditkan agama lain dan merusak tempat ibadah ini kan persoalan hukum,”ujar Adhie.

Adhie yang pernah menjadi juru bicara kepresidenan era Pemerintahan Gus Dur mengaku sebenarnya peserta Konvensi Rakyat menjawabnya implisit.

Adhie tetap yakin jika memang peserta Konvensi Rakyat terpilih, tentu mereka memiliki kebijakan tersendiri mengenai persoalan Ahmadiyah dan Syiah.

“Berbeda dengan misalnya Gus Dur yang tidak pernah mempunyai masalah apa-apa dan dia yakin apa yang dipikirannya dia sampaikan saja,”ujar Adhie.

 

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/13/konvensi-rakyat-capres-belum-ada-kandidat-yang-berani-jamin-ahmadiyah-dan-syiah

Previous Post

Kampanye SARA adalah Pidana Pemilu, mari Lapor ke Bawaslu!

Next Post

Dilema Bernama Blasphemy

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Gugatan film-film Iran

Dilema Bernama Blasphemy

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Ranah Minang Gereja Dilarang Didirikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In