Minggu, Juli 6, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

GKR Hemas: Hormati Agama Lokal

by Redaksi
21/05/2014
in Agama
Reading Time: 1min read
GKR Hemas: Papua Ingin Perdamaian, bukan Penindasan
Share on FacebookShare on Twitter

“Seharusnya agama-agama pendatang menghormati agama lokal,” demikian Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas menyikapi diskriminasi yang dialami para pengahayat kepercayaan di Indonesia dalam Konferensi Nasional VI Jaringan Antariman Indoneisa (JAII) di Hotel Sentani Indah, Jayapura, Papua (21/5).

Engkus Ruswana dari Badan Kerjasama Organisasi Kepercayaan (BKOK) dalam diskusi bersama jaringan dan tokoh-tokoh antariman yang dihadiri GKR Hemas menjabarkan lapisan-lapisan ketidakadilan yang dialami para penghayat kepercayaan di Indonesia. Dalam pendidikan, misalnya, anak-anak didik mengalami berbagai diskriminasi. “Anak-anak kami di sekolah sampai rendah diri karena diskriminasi dalam pendidikan yang membedakan perlakuan terhadap anak didik penghayat kepercayaan dengan enam agama. Mereka bahkan jadi bahan olok-olokan teman sekolahnya.”

Engkus juga sangat menyesalkan negara yang tidak memberikan ruang bagi anak didik penghayat kepercayaan mendapatkan guru pelajaran sesuai kepercayaan yang dianutnya. Hal tersebut disebabkan UU Sisdiknas mengatur bahwa hanya peserta didik yang menganut enam agama resmi yang mendapatkan guru agama sesuai dengan agama yang diyakini.

Bagi GKR Hemas, pangkal ketidakadilan negara terhadap warga penghayat kepercayaan adalah kolom agama dalam KTP. Di depan peserta Konferensi Nasional VI JAII yang digelar 19-23 Mei 2014 yang menghadirkan tokoh-tokoh dari berbagai wilayah dan beragam keyakinan, termasuk Kaharingan dan Bahai, istri Sri Sultan Hamengkubuwono ini berpendapat bahwa perpecahan sesama anak bangsa adalah akibat lanjutan yang paling fatal dari kebijakan tersebut. Sebab, dalam mengurus banyak hal dari mulai pendidikan sampai pekerjaan negara maupun masyarakat akan menanyakan kolom agama dalam KTP.

“Kolom agama dalam KTP memecah belah bangsa,” ujar DPD RI perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dua periode ini. Sehingga, ia pun kembali menegaskan, “Agama tidak penting dimasukkan ke dalam KTP.” [Thowik SEJUK]

 

Artikel terkait:

Komitmen Tokoh Lintas Iman untuk Papua Tanah Damai dan Indonesia yang Toleran

https://sejuk.org/2014/05/19/komitmen-tokoh-lintas-iman-se-indonesia-untuk-papua-tanah-damai-dan-indonesia-yang-toleran-2/

GKR Hemas: Papua ingin Perdamaian, bukan Penindasan

https://sejuk.org/2014/05/21/gkr-hemas-papua-ingin-perdamaian-bukan-penindasan/

Previous Post

Geger Pacinan, Angkat Sejarah Sekutu Tionghoa-Jawa yang Terlupakan

Next Post

Petisi Jaringan Antariman Indonesia untuk Perwujudan Papua Tanah Damai melalui Dialog

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

17/11/2024
Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

24/10/2024
Ilustrasi Istimewa

Raja Najasyi: Pemimpin tanpa Hegemoni

09/10/2024
Next Post
Petisi Jaringan Antariman Indonesia untuk Perwujudan Papua Tanah Damai melalui Dialog

Petisi Jaringan Antariman Indonesia untuk Perwujudan Papua Tanah Damai melalui Dialog

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In