Siaran Pers
Kutuk penyerangan terhadap warga yang sedang beribadah!
Tuntut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mendesak aparatnya menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan atas nama agama!
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) mengecam penyerangan dan penganiayaan atas nama agama oleh sekelompok orang berjubah putih ke rumah Bapak Julius (Direktur Galang Press) di daerah Besi/Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta kemarin malam, Kamis 29 Mei 2014. Penyerangan dan penganiayaan ini terjadi ketika rumah Julius Felicianus dipakai ibu-ibu untuk ibadah doa Rosario. Akibat penyerangan tersebut, Julius dan ibu-ibu jemaat mengalami luka serius karena dipukuli dengan besi dan dilempar pot. Saat ini, mereka sedang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Para penyerang juga mengobrak-abrik motor-motor jemaat sehingga membuat motor-motor tersebut rusak.
Selain menganiaya Julius dan ibu-ibu jemaat, Michael (Mika) Aryawan, wartawan Kompas TV yang meliput kejadian itu, juga dipukuli oleh kelompok massa tersebut. Kameranya bahkan dirampas.
Tindakan brutal penyerangan sekelompok massa yang mengatasnamakan agama merupakan tindak anarkis, kriminal, dan intoleran dalam kehidupan beragama, berkeyakinan, dan beribadah. Konstitusi bangsa ini menjamin hak-hak dan kebebasan segenap warga negara untuk beragama, berkeyakinan dan menjalankan ibadah (UUD 1945 Pasal 28E ayat 2, 28I ayat 1, dan 29 ayat 2).
Mirisnya, aksi tersebut terjadi di Yogyakarta yang dikenal luas sebagai kota toleransi. Dan, persis seminggu yang lalu, Jumat 23 Mei 2014, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X oleh Jaringan Antariman Indonesia (JAII) diganjar“Penghargaan Pluralisme” sebagai kepala daerah di Indonesia yang mendorong keberagaman menegakkan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Faktanya, belakangan ini DIY menjadi wilayah yang tidak aman bagi warganya untuk menjalankan atau mengekspresikan hak-hak dan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Beberapa waktu lalu kejadian serupa di atas terjadi di Gunung Kidul: penutupan sebuah gereja, penganiayaan terhadap aktivis lintas agama, dan polemik pelarangan serta ancaman kelompok agama tertentu terhadap rencana Paskah Adiyuswa (Lansia) Sinode GKJ yang sedianya diselenggarakan 31 Mei 2014. Pengajian rutin Minggu Pahing Majelis Ta’lim Raudhatul Jannah berupa dzikir dan tausiyah bertempat di eks SD Kadipiro IV Dusun Sumberan Rt.09 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, 18 Mei 2014 pkl. 10.00 dibubarkan paksa oleh 30 orang yang mengatasnamakan laskar Front Jihad Islam (FJI).
Dengan mengacu pada meningkatnya intoleransi dan berturut-turutnya aksi kekerasan atas nama agama di DIY, puncaknya insiden tadi malam, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) menyatakan sikap:
1. Mengutuk keras aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap orang-orang yang sedang beribadah yang dilakukan di rumah (Direktur Galang Press) di daerah Besi/Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta;
2. Mengecam aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap wartawan Kompas TV yang dilindungi hukum (UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 4 dan 18 UU);
3. Menuntut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mendesak aparatnya menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan atas nama agama, baik dalam kasus yang terjadi di rumah Julius tadi malam maupun kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan yang berada di wilyah Yogyakarta;
4. Mendesak kepolisian, khususnya Polda DIY, segera menangkap para pelaku
penyerangan dan penganiayaan atas nama agama yang terjadi di rumah Julius tadi malam;
5. Mendesak polisi mengusut tuntas motif penyerangan dan menangkap aktor di balik penyerangan dan penganiayaan atas nama agama tersebut;
6. Mengajak masyarakat dan insan pers untuk melawan sikap intoleran dan aksi-aksi kekerasan atas nama agama yang merampas hak-hak dan kebebasan warga untuk beragama, berkeyakinan, dan beribadah;
7. Menyerukan kepada jurnalis dan media massa untuk mengedukasi publik lewat pemberitaan yang mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama dan keyakinan/kepercayaan.
Jakarta, 30 Mei 2014
Ahmad Junaidi
Direktur Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)
Informasi terkait:
Sumber gambar: