Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Tokoh Agama Minta Jokowi Jamin Kebebasan Beragama

by Redaksi
15/09/2014
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Tokoh Agama Minta Jokowi Jamin Kebebasan Beragama
Share on FacebookShare on Twitter

 

Presiden terpilih Jokowi diminta menjamin kebebasan beragama setiap warga negara, ketika menjabat nanti. Jokowi juga diminta tegas menindak aparat keamanan yang selama ini membiarkan kekerasan atas nama agama terus berulang.

Harapan tersebut disampaikan sejumlah tokoh agama yang berkumpul di kantor Indonesian Conferance on Religion and Peace (ICRP), Jakarta, pada 12 September 2014 lalu. Mereka adalah Djohan Effendi, Frans Magnis-Suseno, Romo Hariyanto, H.S. Dillon, cendekiawan muslim Musdah Mulia, Gomar Gultom,  dan lain-lain. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan pesan dan harapan kepada Jokowi terkait jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Para tokoh juga menyampaikan 6 butir tuntutan kepada Jokowi. Antara lain mereka meminta Jokowi menghapus segala bentuk diskriminasi atas dasar agama dan kepercayaan, serta melindungi kebebasan warga negaranya untuk beribadah sesuai agama dan keyakinannya. Selain itu, mereka juga mendukung pemerintah untuk merancang Undang-undang perlindungan hak-hak beragama dan berkeyakinan.

Para tokoh agama tersebut juga berjanji mengawasi kinerja pemerintah untuk menciptakan kehidupan beragama yang toleran dan harmonis. Selain itu mereka juga mengajak masyarakat bersikap arif menyikapi gejolak perpolitikan di Indonesia pasca pemilihan umum presiden 2014. Masyarakat diminta tidak terjebak menggunakan isu SARA yang dapat menumbuhkan benih-benih konflik ketidakharmonisan di tengah masayarakat.

Salah seorang peserta pertemuan, Frans Magnis juga menegaskan pentingnya menggerakkan pendidikan toleransi beragama ke masyarakat luas. Menurut Romo Magnis, sesungguhnya akar toleransi sudah tertanam dalam diri masyarakat. Hanya saja, menurut dia perlu ada upaya yang lebih intensif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat dan menghormati keberagaman.

 

Foto diambil dari ICRP Online: http://icrp-online.org/2014/09/14/menagih-janji-pemenuhan-hak-kebebasan-beragama/

 

Previous Post

“Pak Jokowi, Kekerasan seksual banyak menimpa tuna rungu dan tuna grahita”

Next Post

Amnesty International: Indonesia harus mengakhiri hukum cambuk sebagai bentuk penghukuman di Aceh

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Amnesty International: Indonesia harus mengakhiri hukum cambuk sebagai bentuk penghukuman di Aceh

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In