Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Raja Salman Dijamu, Demokrasi Dibelenggu

by Thowik SEJUK
02/03/2017
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Raja Salman Dijamu, Demokrasi Dibelenggu

Aksi suarakan hak-hak buruh migran perempuan Indonesia dekat Kedutaan Besar Arab Saudi di Kuningan untuk kecam kunjungan Raja Salman (2/3/2017)

Share on FacebookShare on Twitter

Pembubaran paksa polisi terhadap aksi Komite International Women’s Day (IWD) 2017 mengecam kunjungan Raja Arab Saudi (2/3/2017)

Aksi Perempuan Kecam Kunjungan Raja Arab Kamis siang (2/3/2017) di dekat Kedubes Arab Saudi, Jakarta, dibubarkan paksa oleh polisi. Ketika massa yang terdiri dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Solidaritas Perempuan, Arus Pelangi dan elemen-elemen yang tergabung dalam Komite International Women’s Day (IWD) 2017 mulai aksi, secara represif polisi menyeret dan menangkapi 12 laki-laki peserta aksi. Peserta aksi perempuan didorong paksa agar bubar dan menjauhi Kedutaan Arab Saudi.

Setelah sekitar 30 menit ditangkapi dan dimasukkan ke mobil-mobil polisi, kedua belas peserta aksi dilepaskan lagi. Itu pun dengan pemaksaan oleh aparat kepolisian sebagai barter agar aksi segera bubar.

Jelas ini bentuk arogansi aparat kepolisian merampas kebebasan warga negara menyampaikan pendapat di muka umum. Demokrasi diciderai oleh tindakan aparat yang tidak profesional. Bahkan, bukan hanya teriakan, kata-kata kasar dari aparat juga diarahkan kepada perempuan-perempuan peserta aksi yang hendak bertahan menyampaikan aspirasinya.

Padahal, apa yang hendak disampaikan para peserta aksi adalah fakta-fakta penindasan yang dialami buruh migran perempuan di Arab Saudi. Mereka dipenjara, dipancung dan dihukum mati tanpa melalui proses persidangan yang adil. Praktik “perbudakan” yang menimpa buruh migran Indonesia di Arab Saudi pun berlangsung hingga kini. Mereka dikriminalisasi dan dieksploitasi. Sebagian besar korban adalah buruh migran perempuan yang mengalami kekerasan, baik fisik maupun seksual.

Sumartini dan Warnah adalah perempuan buruh migran yang dikriminalisasi dengan tuduhan sihir dan telah mendapatkan hukuman cambuk serta hukuman pidana penjara selama 10 tahun. Sumartini dan Warnah sedang menunggu grasi agar segera dikabulkan oleh Raja Arab Saudi.

Adalah hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan kekecewaan dan kecaman terhadap Jokowi-JK yang lebih peduli pada seberapa banyak investasi yang digelontorkan Arab Saudi tanpa upaya mendesak “paduka Raja” untuk bertanggung jawab menghentikan parktik-praktik perbudakan dan perlakuan hukuman yang tidak adil lagi jauh dari penghormatan hak asasi manusia yang menimpa buruh migran Indonesia di bawah pemerintahan Raja Salman.

Alasan kepolisian bahwa aksi tidak ada ijin terlalu mengada-ada di era keterbukaan ini. Peserta aksi sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada polisi. Itu sudah cukup. Tugas polisi adalah mengupayakan agar aksi berjalan aman dan tidak menimbulkan gangguan ketertiban umum.

Alih-alih melayani warganya yang menyampaikan aspirasi agar fakta penindasan terhadap para buruh migran di Arab Saudi segera diakhiri, negara ini lebih peduli bagaimana menjamu sedemikian rupa Raja Salman yang memimpin negerinya dengan terus menutup ruang-ruang demokrasi.[]

Tags: #ArabSaudi#BuruhMigran#Eksploitasi#InternationalWomen'sDay2017#Pancung#RajaSalman
Previous Post

Bebaskan Petinggi eks-Gafatar dari Vonis Makar

Next Post

Vonis atas eks-Gafatar menambah daftar Rezim Jokowi langgar HAM

Thowik SEJUK

Thowik SEJUK

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Vonis atas eks-Gafatar menambah daftar Rezim Jokowi langgar HAM

Vonis atas eks-Gafatar menambah daftar Rezim Jokowi langgar HAM

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In