Mengapa hari-hari ini kita tergerak untuk menyebut kembali kata itu, “Pancasila”? Dan menyebutnya dengan lebih bersungguh-sungguh? Mengapa kita — tak cuma dari satu pihak — merasa ada yang harus dicegah, ada yang perlu dilawan, dan Pancasila dengan segera jadi penanda penangkalan itu? Karena kita cemas. Dan karena Pancasila, meskipun kadang-kadang jadi klise, punya sejarah yang menjanjikan.
Baca juga: Pancasila: Sebuah Percakapan