Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

ISTRI TERORIS BUKAN TERORIS!

by Redaksi
30/01/2018
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
ISTRI TERORIS BUKAN TERORIS!
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

“Siapa sih yang ingin menjadi seorang istri teroris?” Pertanyaan ini dilontarkan salah seorang istri pelaku terorisme, Umi, di hadapan peserta diskusi Hasil Survei Nasional: Tren Toleransi Sosial-Keagamaan di Kalangan Muslim Indonesia dan Halaqah Perempuan untuk Perdamaian yang digelar Wahid Foundation di Kuningan, Jakarta Selatan (29/1/2018).

Tidak mudah menjadi seorang perempuan yang sudah menikah dan terjadi musibah yang dialami keluarganya. Suami yang masuk penjara akibat kasus terorisme membuat Umi harus lebih berkerja keras dari sebelumnya. Belum lagi dirinya langsung mendapat cemooh ketika orang-orang membicarakan tentang suaminya dan mengaitkan pada diri Umi yang tidak tahu-menahu.

Demikian kisah Umi yang mengungkapkan tekanan-tekanan yang dirasakannya. Ia berharap publik memahami dan bukan menghakimi dirinya dan keluarganya, karena ia hanya seorang istri yang kebetulan suaminya pelaku terorisme.

“Jika kalian ingin mengetahui apa yang terjadi terhadap suami saya, saya akan mempertemukan kalian! Tapi tolong jangan seperti ini! Jangan membuat saya tertekan!” ujar Umi yang ketika menyampaikan testimoninya kerap dibarengi tangis, meskipun ia tampak berulang kali mencoba menahannya.

Ia pun mengaku sudah tidak tahan lagi dengan semua tekanan batin yang selama ini terus menindihnya. Umi harus menanggung semua akibat kesalahan yang diperbuat suaminya. Ia harus berhenti kerja karena cemoohan orang yang tidak pernah berhenti.

Karena itu ia sangat menaruh harapan kepada masyarakat luas untuk tidak pernah menilai orang hanya dari masa lalu saja. []

Penulis: Steffi

Editor: Thowik

Tags: #Perempuan#Terorisme#WahidFoundation
Previous Post

Bukan penyakit, publik Indonesia menganggap LGBT punya hak hidup

Next Post

Yenny Wahid: Perempuan Agen Strategis Penguatan Toleransi dan Perdamaian

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Yenny Wahid: Perempuan Agen Strategis Penguatan Toleransi dan Perdamaian

Yenny Wahid: Perempuan Agen Strategis Penguatan Toleransi dan Perdamaian

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In