Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Gender dan seksual

Ruang Puan: Self-Love

by Lydia SEJUK
09/10/2019
in Gender dan seksual
Reading Time: 2min read
Ruang Puan: Self-Love
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika dihubungi Ayunita dari Beda itu Biasa pada Sabtu pagi (05/10/2019) untuk hadir meramaikan Ruang Puan, saya sangat bersemangat.

Sabtu lalu adalah kali kedua saya bergabung menghadiri Ruang Puan. Ruang Puan yang diadakan oleh Beda Itu Biasa merupakan ruang untuk pelaku seni berekspresi melalui karyanya. Tema Ruang Puan kali ini yakni self-love.

Karya seni yang dipamerkan di ruang Terbuka Green Corner Pejaten beragam, dari lukisan hingga digital drawing bertemakan self-love dari seniman lokal perempuan.

Tidak hanya melakukan pameran seni, Ruang Puan mendatangkan Amy dari @kekolasean untuk membuat kolase bersama. Untuk saya, menghabiskan waktu membuat kolase bertema self-love menaikkan kepercayaan diri saya.

Selain membuat kolase, Ruang Puan juga menghadirkan Metta Cicilia dari Solid Parfume yang memamerkan produk dalam negeri yang ramah lingkungan.

“Solid Parfume ini selain ramah lingkungan, ia juga lebih ramah di kantong. Kita juga bisa mengerti kebutuhan tubuh melalui ini” ujar Metta sembari memperagakan cara pembuatan solid parfume.

  • Standing Poetry Ruang Puan
  • Menyanyi bersama @bedaitubiasa
  • Menyanyi bersama @bedaitubiasa

Tidak hanya belajar membuat kolase dan solid parfume, pengunjung yang menghadiri Ruang Puan pun dipersilahkan tampil dalam sesi Standing Poetry, menyanyi, dan dipersilahkan mengikuti lelang karya milik seniman lokal yang dipamerkan.

Mengapa Ruang Puan Harus Diadakan?

Saya percaya, nyaris semua perempuan mengalami kesulitan untuk mencintai dirinya sendiri. Barangkali ada yang tidak menyukai warna kulitnya, rambutnya, bentuk tubuhnya.

Ruang Puan hadir menjadi salah satu pilihan yang menyenangkan untuk perempuan yang mengalami kesulitan-kesulitan tersebut. Bagi saya Ruang Puan adalah support group yang membebaskan saya untuk berekspresi, meskipun saya bukanlah pelaku seni.

Saya tidak sabar menunggu Ruang Puan berikutnya. Untuk info lebih lengkap sila kunjungi laman instagram @bedaitubiasa

Sampai jumpa di Ruang Puan!

Tags: #Perempuanbedaitubiasacinta diriself loveseni
Previous Post

PEREMPUAN TANPA VAGINA

Next Post

Menuntut Pernikahan Sejenis?

Lydia SEJUK

Lydia SEJUK

Related Posts

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

23/05/2025
Perempuan, 16HAKTP

Peringati 16HAKTP, Aliansi Perempuan Indonesia Melakukan Aksi Menggugat Negara

25/11/2024
Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

16/09/2024
Transgender

Merayakan Pride Month Merayakan Diri Sendiri

03/09/2024
Next Post
Menuntut Pernikahan Sejenis?

Menuntut Pernikahan Sejenis?

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In