Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Komnas HAM: Dulu TNI, Sekarang Polri Banyak Diadukan Masyarakat

by Redaksi
18/01/2014
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Kapolri: Jangan mengatakan pihak lain paling salah menjalankan ibadah
Share on FacebookShare on Twitter

 

Jakarta – Komnas HAM menyampaikan jumlah laporan yang masuk terkait kasus HAM. Sepanjang tahun 2013, institusi yang paling banyak diadukan adalah kepolisian.

Hal ini diungkapkan dalam acara refleksi tahun 2013 bertema ‘Pandangan Komnas HAM terhadap situasi Hak Asasi Manusia tahun 2013 dan tantangan pada tahun 2014’ di kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary No 4b, Menteng, Jakpus, Jumat (17/1/2014). Hadir dalam acara tersebut ketua Komnas HAM Siti Nor Laila dan para komisioner lain seperti Roichatul Aswidah, Nur Kholis, M Imdadun Rahmat, Muhammad Nurkhoiron dan Siane Indriani.

Menurut Siti, jumlah tren pengaduan setiap tahunnya selalu meningkat. Khusus tahun 2013, ada 7.000 berkas laporan yang masuk. Data tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 5.200 laporan.

“Jadi jumlah laporan pengaduan naik seribu lebih dan terbanyak kasus soal hak memperoleh keadilan sebanyak 2.319 laporan dan hak atas kesejahteraan sebanyak 2.331,” kata Siti.

Dari laporan yang masuk, kepolisian yang paling banyak dilaporkan. Sejak era reformasi, polisi memang jadi sorotan. Berbeda dengan orde baru, di mana kala itu TNI yang kerap diadukan masyarakat atas kasus HAM.

Kepolisian mendapat laporan 1.785, korporasi 937, pemerintah pusat dan daerah 828 berkas dan lembaga peradilan 485 berkas.

“Itu karena reformasi meneempatkan kewenangan yang beesar pada pihak kepolisian, kalau orde baru dulu TNI dan sekarang kepolisian,” ungkap Siti.

 

Sumber: http://news.detik.com/read/2014/01/17/171057/2470608/10/komnas-ham-dulu-tni-sekarang-polri-banyak-diadukan-masyarakat?9922032

Tags: Headline
Previous Post

Formulir Proposal Fellowship Liputan Keberagaman 2014

Next Post

Memerangi Diskriminasi, Memajukan Nilai-Nilai Kesetaraan dan Kohesi Sosial di Kawasan ASEAN

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Aksi Damai Peringatan Hari Toleransi Internasional di Bundaran HI

Memerangi Diskriminasi, Memajukan Nilai-Nilai Kesetaraan dan Kohesi Sosial di Kawasan ASEAN

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In