Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Disabilitas

Warga Disabilitas Tuntut Jokowi Bentuk Komisi Nasional Disabilitas

by Redaksi
18/05/2017
in Disabilitas, Uncategorized
Reading Time: 2min read
Warga Disabilitas Tuntut Jokowi Bentuk Komisi Nasional Disabilitas
Share on FacebookShare on Twitter

Pawai warga penyandang disabilitas dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Jakarta menuntut pemerintah melindungi dan memenuhi HAM disabilitas (18/5/2017).

Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas (KND) penting untuk disegerakan karena akan menjadi pilar penjaga bagi penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas di Indonesia. Sehingga KND diharapkan dapat menghapus diskriminasi dan ketidakadilan terhadap disabilitas seperti yang terus terjadi selama ini.

Demikian salah seorang perwakilan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Aria Indrawati menyampaikan aspirasinya dalam “Pawai Kebangkitan Nasional Penyandang Disabilitas untuk Mendorong Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas” pada Kamis (18/5/2017) di depan Istana Presiden, Jakarta.

Tujuan pawai yang diikuti berbagai perwakilan organisasi disabilitas dengan mengenakan pakaian daerah dan melakukan rally dari Monas menuju Istana Negara, menurut Aria, dikarenakan dalam kampanye pada 2014 lalu Jokowi berjanji untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilatas. Sayangnya setelah menjadi presiden, Jokowi belum melakukan langkah konkret yang dijanjikannya.

“Hingga saat ini pemenuhan hak-hak tersebut belum sepenuhnya dirasakan. Aspek-aspek diskriminasi  dan ketidakadilan masih dirasakan,” ujar Aria menyampaikan kekecewaannya.

Untuk itu, bersama-sama komunitas disabilitas lainnya Aria menuntut Presiden Jokowi segera membuat Peraturan Presiden (Perpres) bagi pembentukan KND, mengingat hal itu menjadi mandat dari Undang-Undang Nomor 8  Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Mewakili Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Wallin Sri Hartati menegaskan bahwa  pembetukan KND ini dapat memberikan perlindungan kepada para penyandang disabilitas, termasuk para perempuan disabilitas.

“Oleh karena perempuan penyandang disabilitas masih mengalami diskriminasi ganda, maka mereka adalah kelompok yang paling rentan mendapatkan kekerasan dan ketidakadilan,” tutur Wallin.

Pawai Kebangkitan Nasional Penyandang Disabilitas untuk Mendorong Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Jakarta (18/5/2017).

Hal yang sama disampaikan pengacara publik Hak Asasi Manusia yang mendampingi pawai ini, Tigor Hutapea, bahwa selama KND belum dibentuk, maka UU Penyandang Disabilitas ini belum dapat diimplementasikan. Sebab, segala perangkat untuk beroperasinya UU ini belum disiapkan oleh negara.

Berdasarkan situasi itulah masyarakat penyandang disabilitas mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Peraturan Presiden yang akan mendasari pembentukan KND dengan melibatkan masyarakat penyandang disabilitas dalam semua tahapan.

“Wujudkan KND sebagai lembaga nonstruktural dan independen yang berwenang mengajukan usul program dan anggaran secara mandiri, yang tentunya, dilakukan melalui Sekretaris Jenderal di KND dan harus dari unsur penyandang disabilitas,” Mahmud Fasa dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia yang mewakili panitia aksi memungkasi tuntutannya. [Rifah Zainani SEJUK]

Tags: #Disabilitas#HWDI#KND#KomisiNasionalDisabilitas#PerkumpulanPenyandangDisabilitasIndonesia#Pertuni
Previous Post

Penahanan Ahok dan Kemenangan Radikalisme Agama di Indonesia

Next Post

JALAN DAMAI KEBANGSAAN LINTAS IMAN BELA NEGARA

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

10/09/2024
Next Post
JALAN DAMAI KEBANGSAAN LINTAS IMAN BELA NEGARA

JALAN DAMAI KEBANGSAAN LINTAS IMAN BELA NEGARA

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In