Pengungsi dijanjikan hanya seminggu tinggal di lokasi penampungan. – Witanto (witanto@jurnas.com) –
PENGUNGSI warga Syiah Sampang mendesak pemerintah untuk segera memulangkan mereka dari lokasi pengungsian di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo. Pasalnya mereka sudah tidak betah meninggalkan kampung halaman.
Iklil Al Milal, tokoh Syiah Sampang, Selasa (9/7) mengatakan sesuai janjinya, pemerintah awalnya hanya akan menempatkan mereka di Rusun, paling lama seminggu. “Bahkan hanya dijanjikan sehari saja untuk meninggalkan lokasi pengungsian di Gor Sampang,” kata Iklil Al Milal.
Faktanya, setelah meninggalkan Gor Sampang sejak tanggal 20 Juni 2013 silam, hingga kini warga Syiah Sampang tak mendapatkan kejelasan sampai kapan mereka akan tetap berada di lokasi pengungsian.
Iklil mengatakan, saat itu seluruh warga Syiah terpaksa meninggalkan lokasi pengungsian di GOR Sampang karena terusir pasca istighotsah ribuan warga yang digelar tepat di depan lokasi pengungsian GOR Sampang tanggal 20 Juni 2013 silam.
“Waktu itu kami didatangi Wakil Bupati Sampang (Fadhillah Boediono), katanya hanya sehari saja meninggalkan GOR dan akan dikembalikan lagi, tapi hingga kini tak jelas janjinya,” katanya.
Sementara itu, saat ini warga pengungsi Syiah Sampang mulai mempersiapkan ibadah puasa yang akan mereka jalankan mulai Rabu (10/7). Sebuah kamar di Rusun, mereka kosongkan untuk mushola sederhana. “Tapi kami akan jalankan sholat taraweh di masjid samping,” kata Iklil.
Masjid samping yang dia maksud adalah sebuah masjid besar yang kebetulan berada di lokasi Rusun. Sedangkan kamar yang mereka kosongkan untuk mushola digunakan untuk pengajian selama puasa kali ini.
Selain itu mereka berharap bisa memasak sendiri makanan mereka. “Jelang puasa ini kami berharap pemerintah berikan bahan mentah. Biarkan kami memasak sendiri makanan sahur dan berbuka bagi kami,” kata Iklil Al Milal.
Menurut Iklil, selama ini pihaknya mendapatkan jatah makanan sehari tiga kali dari dinas sosial pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jatah makan untuk para pengungsi ini dimasak oleh petugas dari Dinsos di sebuah dapur umum yang berada tak jauh dari lokasi Rusun.
Warga berharap, dengan memasak sendiri, mereka bisa menambahkan jenis lauk yang mereka sukai. “Kami tiap hari hanya mendapatkan ikan asin dan telur. Bulan puasa kami berharap makanan bisa bervariasi,” katanya.
Sumber berita: http://www.jurnas.com/halaman/11/2013-07-10/255553
Foto: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/06/26/6/164128/Saluran-Air-di-Rusun-Tempat-Pengungsi-Syiah-Sampang-Bocor