Sabtu, Juli 19, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Pemerkosa itu Bernama Negara

by Redaksi
10/11/2013
in Siaran Pers
Reading Time: 2min read
Sampang Kondusif, Waktunya Pemerintah Bergerak
Share on FacebookShare on Twitter

Pernyataan Sikap

Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia (JKLPK Indonesia)

Terkait pemindahpaksaan komunitas Syiah di Jawa Timur pada 10 November 2013

 

Pahlawan atau pecundang? Pertanyaan itu yang paling pantas diajukan untuk pemerintah negara kesatuan Republik Indonesia. Hari ini, 10 November 2013, bertepatan dengan peringatan hari pahlawan bagi bangsa Indonesia. Peringatan kepahlawanan ini diwarnai dengan tindakan yang berlawanan dengan semangat kepahlawanan. Tindakan seorang pecundang.

Pemerintah, hari ini, secara sepihak melakukan pemindahan paksa komunitas Syiah yang semula bermukim_secara paksa_ di Rusunawa Jemundo Sidoarjo_yang sebelumnya mereka menjadi pengungsi di gelanggang olah raga Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur  menuju asrama haji Sukolilo Surabaya.

Negara, melalui Menteri Agama, Surya Dharma Ali tiga hari lalu dalam kunjungannya ke Rusunawa Jemondo menjanjikan untuk mengijinkan komunitas syiah tersebut pulang ke kampung halamannya di Sampang Madura dalam waktu dekat.

Namun demikian, janji tersebut ternyata bersyarat, yaitu jika komunitas syiah tersebut besedia “bertobat” dan kembali ke ajaran Sunni. Demikian pula sikap dan pernyataan sejumlah aparat negara di daerah yang menyatakan bahwa komunitas  Syiah adalah sesat semakin menciptakan situasi yang tidak kondusif dan menyebabkan semakin terbukanya peluang pelanggaran ham atas komunitas tersebut.

Dalam konteks tersebut, negara secara jelas dan meyakinkan melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Hak-hak dasar komunitas Syiah yang terlangggar adalah hak untuk beragama dan berkeyakinan, hak untuk beribadah menurut agama dan keyakinannya, hak untuk bertempat tinggal diseluruh wilayah Indonesia, hak untuk mendapat rasa aman, hak untuk mendapat penghidupn yang layak, hak untuk beristirahat, dan hak untuk berkumpul dan berserikat serta menyatakan pendapat.

Negara memperkosa hak asasi manusia. Negara sebagai pihak yang seharusnya melindungi dan menegakkan ham, justru tampil sebagai pelanggar dan pemerkosa hak asasi manusia. Lagi-lagi negara GAGAL untuk melindungi warganya. Negara bersama dengan lembaga keagamaan (MUI) justru menindas dan melanggar hak-hak dasar warga Syiah, yang adalah juga manusia yang layak dihormati dan dilindungi.

Berangkat dari kejadian tersebut di atas, Jaringan kerja Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia, bersama dengan ini menyatakan:

1.     Mengecam tindakan pemerintah yang memindahkan-paksakan komunitas Syiah dari Rusunawa Jemundo ke Asrama haji Sukolilo Surabaya, dengan alasan apapun.

2.     Menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menghentikan segala bentuk pelanggran hak asasi manusia dengan motif apapun juga, karena hal tersebut bertentangan dengan konstitusi negara kesatuan Republik Indonesia.

3.     Mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera memenuhi hak-hak dasar warga Syiah untuk kembali bertempat tinggal di kampung halaman mereka dan menjamin serta melindungi keamanan mereka.

4.     Mendesak negara untuk menghentikan tindakan-tindakan yang bersifat provokatif yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan Indonesia.

Demikian pernyataan sikap ini kami buat untuk menjadikan permakluman bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait.

Dibuat di Jakarta, pada 10 November 2013

Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia (JKLPK Indonesia)

Tertanda

 Wahyu Woroningtyas

Direktur Eksekutif

Previous Post

HENTIKAN OPERASI KUBAH HIJAU

Next Post

Informasi Terkini Upaya Pindah Paksa Pengungsi Syiah Sampang

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
YLBHU: Ada Penggembosan Islah di Sampang

Informasi Terkini Upaya Pindah Paksa Pengungsi Syiah Sampang

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hentikan Praktik Persekusi yang Marak dan Berulang terhadap Kelompok Minoritas yang Tengah Melangsungkan Ibadah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In