Komunitas transgender di Bangladesh kini dapat menyebut diri mereka jenis kelamin ketiga dan ‘gender terpisah’, setelah kabinet pada Senin (11/11) menyetujui undang-undang resmi yang mengakui status mereka.
Langkah ini akan memberikan hak asasi bagi ribuan transgender di seluruh negera itu yang sebelumnya mengabaikan mereka termasuk pendidikan dan perumahan, kata seorang pejabat pemerintah.
“Mulai sekarang, mereka dapat menggunakan kata Hijra (kasim) sebagai jenis kelamin mereka, baik dalam bahasa Bangladesh maupun bahasa Inggris, termasuk pembuatan paspor,” kata Sekretaris Kabinet Mosharraf Hossain kepada para wartawan di Dhaka.
“Hijra adalah seorang yang paling terpinggirkan di negara itu dan pemerintah ingin mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap mereka,” katanya.
Departemen Sosial mengatakan ada sekitar 10.000 orang transgender di negara itu, namun data tidak resmi memperkirakan 150.000 orang.
Pengakuan resmi memiliki signifikansi khusus bagi komunitas itu di Bangladesh, sebuah negara mayoritas Muslim konservatif dimana orang-orang transgender umumnya dipandang rendah atau dilihat sebagai yang lucu.
Selama beberapa dekade, kaum Hijra telah kehilangan banyak peran sosial, yang memaksa mereka mencari nafkah sebagai penari eksotis atau pekerja seks.
Beberapa menerima tunjangan 300 taka (US $ 4) per bulan dari pemerintah.
Kampanye berikut oleh kelompok-kelompok hak asasi, pemerintah memberikan hak suara untuk hijra tahun 2008, tapi masalah gender yang membuat mereka terabaikan termasuk pendidikan dan pekerjaan.
Pengakuan pemerintah akan mengubah kehidupan hijra selamanya, kata Boby Hijra, direktur Sushtho Jibon (Hidup Sehat), sebuah organisasi kesejahteraan yang telah bekerja dengan komunitas transgender selama lebih dari dua dekade.
“Selama bertahun-tahun, kaum hijra tidak diakui oleh masyarakat, bahkan oleh anggota keluarga mereka. Hak-hak mereka untuk hidup sebagai manusia ditolak,” katanya.
“Kami berharap dengan pengakuan pemerintah akan membantu kami menjalani kehidupan sosial yang layak dan mengubah sikap mayoritas yang tidak menganggap kami sebagai manusia.”
Sumber: Bangladesh officially recognizes third sex
Link: http://indonesia.ucanews.com/2013/11/13/bangladesh-secara-resmi-mengakui-transgender/