Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

MENEGUHKAN JANJI KEBANGSAAN PEMILU 2014 DEMI PENEGAKAN & PEMENUHAN HAM

by Redaksi
27/02/2014
in Siaran Pers
Reading Time: 2min read
Pengawasan Isi Siaran Bermuatan Seksualitas dan Perempuan
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers

Temu Nasional Kebangsaan Mendorong Komitmen Pemimpin Bangsa Hasil Pemilu Tahun 2014

 Meneguhkan JANJI KEBANGSAAN pasca PEMILU 2014

 

Jakarta, 27 Februari 2014

 

Meneguhkan JANJI KEBANGSAAN sebagaimana termaktub di dalam Konstitusi melalui 6 isu utama adalah langkah penyelamatan Indonesia untuk dapat membuktikan jatidirinya sebagai negara bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Hal mendesak ini disampaikan dalam Manifesto JANJI KEBANGSAAN, yang dirumuskan oleh lebih 170 organisasi dan individu dari 24 kota/kabupaten di 15 provinsi dari Papua hingga Aceh dalam TEMU NASIONAL KEBANGSAAN di Jakarta, 25-27 Februari 2014.

Manisfesto JANJI KEBANGSAAN dimaksudkan memberi arah prioritas bagi para pemimpin bangsa hasil pemilu 2014 baik di tingkat nasional maupun daerah. Ia bersifat mendesak. Berbagai capaian menapaki demokratisasi dan pemajuan HAM dalam 15 tahun reformasi masih rapuh dan kerap inkonsisten. Kemampuan mengatasi potensi bangsa terpecah-belah dan kegagalan menghadirkan keadilan dan kesejahteraan menjadi penentu masa depan Indonesia.

Karenanya, manifesto JANJI KEBANGSAAN mengingatkan 6 isu utama yang harus segera dilaksanakan, yaitu (1) memastikan pemenuhan hak-hak dasar dan kemerdekaan hakiki warga negara; (2) memastikan integritas sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945, (3) meneguhkan demokrasi dan menata ulang desentralisasi, (4) mengubah orientasi pembangunan ke arah pemenuhan hak hidup sejahtera lahir dan batin, (5) menyegerakan pemenuhan hak atas keadilan, dan  (6) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Manifesto JANJI KEBANGSAAN juga menggarisbawahi langkah-langkah prioritas yang menjadi ukuran capaian masing-masing isu utama. Termasuk di dalamnya adalah memastikan rasa aman di dalam dan di luar rumah dan bebas dari rasa takut untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang merupakan hak asasinya; membatalkan kebijakan diskriminatif; moratorium pemekaran daerah; menurunkan angka kematian Ibu dan jumlah anak kurang gizi; melakukan penegakan hukum untuk memutus impunitas dan mencegah keberulangan kejahatan, termasuk dalam hal tindak pelanggaran HAM masa lalu; dan mengubah sistem dan kurikulum pendidikan agar menumbuhkan karakter bangsa yang berakar pada nilai-nilai Konstitusi dan menciptakan generasi yang mandiri dan kritis.

Selain menyampaikan Manifesto JANJI KEBANGSAAN, puncak TEMU NASIONAL juga ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh sejumlah Partai Politik dan Lembaga Negara, dan kontrak politik bagi Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat di tingkat daerah maupun nasional dan  bagi Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah. Juga, JANJI PEMILIH untuk memilih dengan JITU calon pemimpin bangsa yang memiliki komitmen, integritas dan kompetensi untuk memastikan perwujudan cita-cita Konstitusi.

Temu Nasional digagas Komnas Perempuan bersama organisasi masyarakat sipil antara lain Kemitraan, Forum Perempuan untuk Indonesia (FPUI), Aliansi Masyarakat Sipil untuk Perempuan dan Politik (ANSIPOL), Pusat Kajian Politik UI (Puskapol UI), Gerakan Kebinekaan untuk Pemilu Berkualitas, Perkumpulan untuk PEMILU dan Demokrasi (PERLUDEM) serta DEL Institute.

 

Masruchah, Komisioner, Wakil Ketua Komnas Perempuan

Andy Yentriyani, Komisioner, Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan

Tags: Headline
Previous Post

Media harus jadikan perempuan sebagai agent of change!

Next Post

MANIFESTO JANJI KEBANGSAAN

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Pengawasan Isi Siaran Bermuatan Seksualitas dan Perempuan

MANIFESTO JANJI KEBANGSAAN

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In