Aksi bersama mengatasi perbudakan modern dan perdagangan manusia diluncurkan oleh beberapa lembaga lintas agama.
Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan Inggris, dan salah seorang ahli teologi terpenting Islam Sunni, Imam Besar Universitas al Azhar di Kairo, Mesir, mengecam eksploitasi fisik, ekonomi, dan seksual manusia.
Saat peluncuran di Vatikan, Jaringan Kebebasan Dunia (Global Freedom Network) menyatakan langkah ini diambil untuk menghapus perbudakan dengan mendorong para pemerintah, dunia usaha, kelompok pendidikan, dan lembaga agama membasmi jaringan pemasok pekerja budak.
Lebih 30 juta warga dunia dipaksa bekerja menjadi pembantu rumah tangga, pekerja seks komersial, buruh anak dan pekerja fisik.
“Setiap hari kita membiarkan situasi tragis ini berlangsung dan menjadi serangan yang menyedihkanbagi kemanusiaan kita dan penghinaan yang memalukan atas keyakinan semua manusia,” seperti tertulis dalam pernyataan.
Global Freedom Network akan bekerja sama dengan kelompok pegiat Yayasan Kebebasan Berjalan (Walk Free Foundation).
Indonesia seringkali menjadi tempat persinggahan pencari suaka dari Asia Selatan dan Timur Tengah tengah dalam perjalanan ke Australia.
Sebagian besar dari mereka menjadi korban jaringan perdagangan manusia.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/03/140317_budak.shtml