Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Ketidaktegasan Negara Hambat Kebebasan Beragama

by Redaksi
29/03/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Kembali Beribadah di Depan Istana
Share on FacebookShare on Twitter

 

SOLIDARITAS Korban Tindak Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (Sobat KBB) menyimpulkan sejumlah kasus diskriminasi dan kekerasan atas nama agama yang marak di Indonesia merupakan kombinasi antara tirani mayoritas dan ketidaktegasan negara menjalankan amanat konstitusi.
“Ada daerah di mana gereja dilarang, tapi ada daerah di mana masjid dilarang. Jadi ada tirani mayoritas, tapi lebih lagi karena tidak ada ketegasan dari pemerintah. Ini yang jadi faktor utama,” kata Koordinator Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Nia Sjarifuddin, dalam konferensi pers Sobat KBB, di Jakarta, Kamis (27/3).

Di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), umat muslim mengalami kesulitan membangun masjid lantaran muncul penolakan dari warga. Hal itu menimpa Masjid Nur Musafir di Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang NTT. Panitia pembangunan masjid, Abdul Gaos, menuturkan, masyarakat muslim Batuplat harus memindahkan lokasi pembangunan masjid saat bangunan sudah mencapai 50 persen. Hal itu lantaran tiba-tiba muncul penolakan dari warga sekitar. “Wali Kota Bapak Daniel Adoe lantas menyuruh camat dan lurah untuk mencarikan lokasi lain, bukan di tempat yang sama,” ucap dia mengisahkan.

Setelah menemukan lokasi baru, panitia lantas memulai proses pembangunan. Saat peletakan batu pertama, hadir pula perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan pendeta gereja terdekat. Namun pada Juli 2013, pembangunan dihentikan sementara atas instruksi wali kota yang baru terpilih, Jonas Salean. “Beruntung” pembangunan baru mencapai sekira 20 persen. “Alasan penghentian, kami disuruh melengkapi syarat-syarat administratif, tetapi setelah dilengkapi ternyata hingga kini juga belum ada perkembangan,” kata Abdul Gaos

Sementara di Kabupaten Aceh Singkil Nanggro Aceh Darussalam, 17 Gereja dilarang beraktivitas lantaran muncul penolakan dari masyarakat sekitar gereja. Pdt Erde Berutu, menuturkan, 17 gereja tersebut, 10 di antaranya adalah Gereja Kristen Pak-Pak Dairi (GKPPD), 2 Gereja Katolik, 2 Gereja Misi Injil Indonesia (GMII), 1 Gereja Parmalim (Pambi), 1 Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI), dan 1 Jamaat Kristen Indonesia (JKI).

Sedangkan, Nasruddin, jamaah Ahmadiyah Lombok Nusa Tenggara Barat yang selama 8 tahun tinggal di lokasi pengungsian lantaran diusir oleh warga kampungnya, mengeluhkan sejumlah hak kependudukan yang tak bisa diakses oleh dirinya dan rekannya. Hak seperti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan Persalinan (Jampersal) tidak bisa mereka nikmati lantaran ketiadaan kartu tanda penduduk (KTP). “Beberapa bulan lalu kami didatangi KPU NTB. Mereka menegaskan bahwa kami memiliki hak pilih pada Pemilu nanti. Tapi ini ironis, kami diberi hak pilih, tetapi hak-hak yang lain tidak,” ujarnya.

 

Sumber: http://www.kabar3.com/news/2014/03/ketidaktegasan-negara-hambat-kebebasan-beragama#.UzoXy6iSyes

Tags: Headline
Previous Post

Lawan dan Laporkan Kampanye Hitam SARA!

Next Post

Caleg perempuan minta pemerintah bebaskan Satinah

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Indonesia Dinilai Gagal Lindungi Perempuan

Caleg perempuan minta pemerintah bebaskan Satinah

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In