Kamis, Agustus 7, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Angklung Persatukan Bangsa-bangsa

by Redaksi
14/05/2015
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Angklung Persatukan Bangsa-bangsa
Share on FacebookShare on Twitter

Angklung Multikultural-3

Gema angklung mengusir dingin Australia di penghujung musim gugur. Dalam suhu kisaran 8 derajat dan gerimis yang datang dan pergi, mahasiswa serta akademisi dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya bersama-sama memainkan alat musik tradisional Jawa Barat pada gelaran Flinders University Multicultural Festival 13-15 Mei 2015.

Rasa penasaran dan antusiasme pengunjung festival melebur dalam alunan angklung yang kompak mereka mainkan mendendang lagu Australia, Waltzing Matilda, di bawah arahan para pemain profesional dari grup Adelindo Angklung pimpinan Ferry Chandra. Pada festival yang diselenggarakan Flinders University Student Association (FUSA), Adelindo Angklung yang bermarkas di Adelaide Australia Selatan ini juga menyajikan lagu-lagu lainnya, dari Manuk Dadali, Madu dan Racun sampai We Are The Champions.

“Cantik, harmonis, dan saya langsung jatuh cinta pada angklung,” demikian Soira Tamang mahasiswi berkebangsaan Bhutan meluapkan perasaan sambil memeluk angklungnya.

Soira yang mengaku baru pertama kali memegang angklung merasa sangat beruntung. Pasalnya, Adelindo Angklung membagikan gratis ratusan angklung kepada para pengunjung festival multikultural di kampus Flinders untuk memainkannya secara langsung.

Begitupun Shizuka Nakagawa yang mengenakan baju khas Jepangnya tidak bisa menyembunyikan kekaguman. Sambil terus menenteng angklungnya ia berujar, “Amazing! Saya bahagia luar biasa bisa bersama-sama teman dan mahasiswa lainnya memainkan alat musik dari bambu ini.”

Siti Maesaroh panitia festival tahun ini menuturkan, “Angklung menjadi media yang sangat efektif untuk mempertemukan para pelajar internasional dengan keragaman bangsa, budaya, dan agamanya. Instrumen musik dari tanah Pasundan ini memenuhi misi dari diadakannya Flinders University Multicultural Festival sebagai jembatan dan ruang bersama untuk bertemu dan saling berinteraksi sehingga bisa mengenal dekat dan menghormati satu sama lainnya.”

Perempuan yang akrab disapa Site ini memaparkan bahwa festival kali ini para pelajar Flinders dari Australia, Asia, Afrika, Eropa dan Amerika mendemonstrasikan kekhasan budayanya masing-masing. Bukan hanya musik dan nyanyian, beragam jenis tarian, permainan, dan makanan masing-masing negara juga ditampilkan.

“Dalam kesempatan yang sama,”  sambung Site, “selama tiga hari perwakilan Indonesia selain menampilkan angklung juga tari Bali, Saman (Aceh), Yospan (Papua), Tor Tor (Batak), Jaipong (Jawa Barat), rebana, dan pencak silat. Rupa-rupa makanan Indonesia seperti rendang, bakso, bakwan, risol, lumpia, dan sebagainya dijajakan pula.”

Ia yang tengah menempuh program master kajian disabilitas masih saja terkesan dengan penampilan perwakilan Indonesia di hari pertama festival. Baginya, angklung yang paling bisa melibatkan bahkan membaur-lebur emosi para pelajar dan akademisi internasional kampus Flinders yang turut memainkannya. [Thowik SEJUK]

Tags: Headline
Previous Post

Agama Ramah Disabilitas

Next Post

Sahkah Salat Seorang Waria?

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Sahkah Salat Seorang Waria?

Sahkah Salat Seorang Waria?

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DISABILITAS DI INDONESIA TIDAK BOLEH MISKIN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In