Minggu, Juli 27, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Fatwa MUI tentang Gafatar bukan Fakta Hukum

by Redaksi
25/01/2016
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Narasumber dalam Rembuk Media Menyoal Gafatar
Share on FacebookShare on Twitter

Narasumber dalam Rembuk Media Menyoal Gafatar

Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Pusat Dr. Syafiq Hasyim menunjukkan kekeliruan-kekeliruan aparat negara dalam menyikapi fatwa MUI, termasuk dalam kasus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

“Sebagaimana fatwa-fatwa yang dibuat NU, Muhammadiyah, dan lainnya, kedudukan fatwa MUI juga merupakan pendapat biasa. Secara hukum dan konstitusi, fatwa MUI tidak mengikat. Not legally binding!” ungkap Syafiq dalam diskusi yang digelar Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bertema Gafatar dalam Perspektif Media di LBH Jakarta, Senin (25/1/2016).

“Karena itu,” lanjut salah satu pengurus PBNU ini, “fatwa MUI tidak harus dipatuhi negara dan aparat-aparatnya, terutama polisi yang selama ini paling sering menggunakannya dalam isu-isu keagamaan.”

Terkait Gafatar, Syafiq menegaskan bahwa MUI belum mengeluarkan fatwa sesat, meskipun organisasi ini dihubung-hubungkan dengan Ahmad Mushadeq pemimpin paham al-Qiyadah al-Islamiyah yang telah difatwa sesat oleh MUI.

Di depan para jurnalis Syafiq juga mendorong agar media tidak begitu saja mengidentikkan setiap pernyataan orang ataupun pengurus di MUI sebagai fatwa MUI. Sebab, MUI mempunyai mekanisme yang ketat dalam menerbitkan fatwa.

Dalam kesempatan yang sama pakar komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando mengajak agar jurnalis mengedepankan kritisisme dalam memberitakan Gafatar. Sebab, apa yang disampaikan media mempunyai pengaruh besar bagi masyarakat. Akibat pemberitaan media yang tidak kritis, dalam pandangan Ade Armando, kasus Gafatar kini menjadi tragedi kemanusiaan. Pengusiran ribuan warga yang terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu dari tempat tinggal mereka.

“Media harus bisa membuktikan kebenaran, bukan hanya berhenti mengutip pernyataan-pernyataan MUI maupun aparat,” tegas Ade.

Melanjutkan prinsip kritisisme dan verifikasi yang harus dipenuhi dalam pemberitaan, selaku moderator sekaligus penanggung jawab diskusi Andy Budiman menggaris bawahi pentingnya jurnalis untuk mengejar pernyataan-pernyataan yang dilontarkan aparat pemerintahan.

“Jurnalis harus mengejar setiap pernyataan aparat, sekalipun mengacu pada fatwa MUI, dengan mempertanyakan dasar-dasar konstitusi atau hukum dan HAM-nya,” ujar Andy.

Maka, sambil menutup diskusi, Direktur SEJUK Ahmad Junaidi terus mengingatkan agar jurnalis dan media dalam memberitakan konflik keagamaan untuk lebih sensitif mengawal kasus dengan menghidupkan jurnalisme keberagaman, mengembangkan prinsip-prinsip jurnalistik yang mendorong perdamaian.

“Untuk memberitakan kasus Gafatar media mestinya lebih banyak lagi memberikan ruang kepada para korban, giving voice to the voiceless,” pungkasnya. (Thowik SEJUK)

Tags: #Diversity#HAM#Jurnalisme#KebebasanBeragamaHeadline
Previous Post

[Undangan Diskusi] Rembuk Media Menyoal Gafatar

Next Post

Undangan SEJUK: Workshop Jurnalisme Keberagaman untuk Pers Mahasiswa (2016)

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Undangan SEJUK: Workshop Jurnalisme Keberagaman untuk Pers Mahasiswa (2016)

Undangan SEJUK: Workshop Jurnalisme Keberagaman untuk Pers Mahasiswa (2016)

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In