Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Wartawan Perempuan dan AJI Makassar Sorongkan Jurnalisme Adil Gender

by Thowik SEJUK
25/03/2018
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Wartawan Perempuan dan AJI Makassar Sorongkan Jurnalisme Adil Gender
Share on FacebookShare on Twitter

Workshop Jurnalis Meliput Isu Keberagaman SEJUK-AJI Makassar-Norwegian Embassy di Malino, Gowa, Sulawesi Utara (25/3/2018)

Editor Bisnis Indonesia Ratna Aryanti mendorong para jurnalis agar dalam memberitakan isu-isu perempuan diarahkan untuk tujuan memberdayakan. Hal tersebut disampaikannya dalam Workshop Jurnalis Meliput Isu Keberagaman di Tahun-tahun Politik yang digelar Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar dan Norwegian Embassy di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan (24/3/2018).

Perempuan di Media merupakan salah satu tema dalam workshop yang diikuti 25 jurnalis dari seputar Sulawesi Selatan, baik yang bekerja di media lokal maupun nasional. Tema yang dibawakan pengurus AJI Indonesia yang sekaligus dosen di Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Paramadina Jakarta ini menyoroti fakta-fakta ketidakadilan yang banyak menimpa kalangan perempuan.

“Ketika memberitakan, jurnalis harus menggunakan perspektif korban,” paparnya.

Pada saat menunjukkan contoh-contoh pemberitaan isu perempuan, baik dalam wilayah politik (publik) maupun domestik, yang dia anggap keliru, bermunculan respon dari peserta. Ratna pun memberikan ruang yang lebih luang terhadap para peserta untuk menyampaikan pandangan kritisnya masing-masing atas bertebarnya diksi “cantik” di berbagai pemberitaan. Demikianpun ia libatkan peserta “menguliti” bersama diksi-diksi bias gender lainnya yang bahkan sudah dipasang banyak media sejak pembuatan judul berita.

Reporter I News TV Icci Nurul Ulfa turut berbagi keprihatinannya atas banyaknya pemberitaan tentang kekerasan terhadap perempuan yang menurutnya justru menjadikan perempuan sebagai korban yang kembali dikorbankan.

“Perempuan menjadi double victim dalam pemberitaan. Pada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan mestinya jurnalis merahasiakan identitas korban. Identitas korban memang kerap tidak ditampilkan, tetapi nama keluarga atau alamat rumahnya dicantumkan,” protesnya.

Sebelum Ratna Aryanti menyampaikan materi problem dan tantangan pemberitaan perempuan di media, di hari pertama narasumber workshop lainnya sudah lebih dahulu memberikan prinsip kebebasan beragama dan berkeyakinan yang dibawakan peneliti Saiful Mujani Research & Consulting Saidiman Ahmad serta kebebasan beragama dalam perspektif HAM yang diampu Manajer HAM ASEAN Human Rights Working Groups (HRWG) Daniel Awigra. Sedangkan hari kedua (Minggu 25/3) Sekretaris Jenderal AJI Indonesia periode 2014-2017 Arfi Bambani yang selama ini kerap bersama SEJUK mengkampanyekan jurnalisme yang merawat keberagaman dan membela yang terpinggirkan serta ikut merumuskan panduan pemberitaan “Jurnalisme Keberagaman” membawakan materi Jurnalisme Keberagaman Mengawal Tahun Politik.

Selain jurnalis diajak menghapus bentuk-bentuk stereotipi, pada ujung diskusi Ratna juga memberi penekanan sekaligus dorongan terhadap strategisnya peran jurnalis dan besarnya pengaruh pemberitaan bagi perubahan masyarakat beserta sistem budaya, sosial dan politik yang selama ini tidak adil gender.

“The power is you,” demikian ditegaskan Ratna tentang betapa pentingnya profesi jurnalis dan oleh karena itu harus mulai memproduksi berita-berita yang dapat memberdayakan kelompok-kelompok rentan, terutama perempuan.

Baginya, adalah kemestian untuk sensitif gender ketika jurnalis membuat berita. Sebab, ini menjadi tanggung jawab para jurnalis agar terlibat dalam menghentikan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan lewat pemberitaan, terutama terkait berbagai bentuk pelecehan, eksploitasi dan kekerasan yang terjadi di ranah privat (domestik) yang menurut hasil laporan tahunan Komnas Perempuan yang dirilis 2018 ini mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir.[]

Tags: #AdilGender#AJIMakassar#AliansiJurnalisIndependen#MediaDanPerempuan#NorwegianEmbassy#WorkshopJurnalisSEJUK
Previous Post

Undangan Diversity Award 2018

Next Post

Tokoh Lintas Agama: Tunda Pengesahan RKUHP!

Thowik SEJUK

Thowik SEJUK

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Tokoh Lintas Agama: Tunda Pengesahan RKUHP!

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In