Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

UNFPA: Perdagangan Manusia Timbulkan Luka Psikologis

by Redaksi
23/10/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
UNFPA: Perdagangan Manusia Timbulkan Luka Psikologis
Share on FacebookShare on Twitter

 

UK-Human-Traficking-news

Jakarta ( Berita ) :  Kepala Perwakilan United Nations Population Fund (UNFPA) untuk Indonesia Jose Ferraris mengatakan perdagangan manusia seringkali meninggalkan korban tidak hanya dengan luka fisik melainkan psikologis.

 “Perdagangan manusia terdiri dari berbagai bentuk, termasuk paksaan dalam eksploitasi seksual komersial, pelacuran anak dibawah umur, jeratan hutang atau kerja paksa dan lain sebagainya,” kata  Jose Ferraris di Jakarta, Selasa [22/10].

 Dia mengatakan, hal tersebut bukanlah kejahatan abstrak melainkan kejahatan terhadap manusia yang menimbulkan luka secara fisik dan psikologis.

 Dia juga mengatakan, Deklarasi Asean melawan perdagangan manusia pada tahun 2004 menggarisbawahi kebutuhan untuk menghormati dan melindungi martabat dan hak asasi manusia (HAM) dari para korban perdagangan manusia.

 “Untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan secara manusiawi dan mendapatkan penanganan medis yang penting dan bantuan lainnya yang dianggap tepat oleh negara-negara penerima termasuk repatriasi ke negara-negara asal mereka,” katanya.

 Karena itu, kata dia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, United Nations Population Fund (UNFPA), Sekretariat ASEAN, International Organization for Migration (IOM) dan World Health Organization (WHO) mengadakan dialog tentang perdagangan manusia.

 Pada dialog tersebut, kata dia, akan dibahas strategi pencegahan perdagangan manusia.

 “Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sektor kesehatan dan sosial dari negara-negara di kawasan ASEAN dalam melindungi dan memberdayakan korban perdagangan manusia,” katanya.

 Selain itu, memberdayakan mereka yang terkena dampak, juga memastikan mereka memiliki akses ke layanan pendukung yang komprehensif termasuk bantuan media dan psikososial.

 “Penanganan ini juga diperlukan untuk memastikan mereka tidak mengalami stigma atau diskriminasi sekembalinya ke negara asal,” katanya.

 Tujuan berikutnya, kata dia, untuk memperkuat kapasitas nasional dalam melindungi korban perdagangan manusia pada masing-masing negara ASEAN.

 Selain itu, tambah dia, terdapat kesamaan budaya dan sosial yang relevan diantara negara-negara ASEAN terkait faktor yang menimbulkan kasus perdagangan manusia tersebut. (ant )

Sumber berita:

http://beritasore.com/2013/10/22/unfpa-perdagangan-manusia-timbulkan-luka-psikologis/

Sumber gambar:

http://www.e-newspress.com/crime/human-trafficking-in-europe/

Previous Post

Dari “Islam Ramah” ke “Islam Marah”?

Next Post

Penyair perempuan ungkapkan pemberontakan lewat syair

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Penyair perempuan ungkapkan pemberontakan lewat syair

Penyair perempuan ungkapkan pemberontakan lewat syair

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In