Jakarta ( Berita ) : Kepala Perwakilan United Nations Population Fund (UNFPA) untuk Indonesia Jose Ferraris mengatakan perdagangan manusia seringkali meninggalkan korban tidak hanya dengan luka fisik melainkan psikologis.
“Perdagangan manusia terdiri dari berbagai bentuk, termasuk paksaan dalam eksploitasi seksual komersial, pelacuran anak dibawah umur, jeratan hutang atau kerja paksa dan lain sebagainya,” kata Jose Ferraris di Jakarta, Selasa [22/10].
Dia mengatakan, hal tersebut bukanlah kejahatan abstrak melainkan kejahatan terhadap manusia yang menimbulkan luka secara fisik dan psikologis.
Dia juga mengatakan, Deklarasi Asean melawan perdagangan manusia pada tahun 2004 menggarisbawahi kebutuhan untuk menghormati dan melindungi martabat dan hak asasi manusia (HAM) dari para korban perdagangan manusia.
“Untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan secara manusiawi dan mendapatkan penanganan medis yang penting dan bantuan lainnya yang dianggap tepat oleh negara-negara penerima termasuk repatriasi ke negara-negara asal mereka,” katanya.
Karena itu, kata dia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, United Nations Population Fund (UNFPA), Sekretariat ASEAN, International Organization for Migration (IOM) dan World Health Organization (WHO) mengadakan dialog tentang perdagangan manusia.
Pada dialog tersebut, kata dia, akan dibahas strategi pencegahan perdagangan manusia.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sektor kesehatan dan sosial dari negara-negara di kawasan ASEAN dalam melindungi dan memberdayakan korban perdagangan manusia,” katanya.
Selain itu, memberdayakan mereka yang terkena dampak, juga memastikan mereka memiliki akses ke layanan pendukung yang komprehensif termasuk bantuan media dan psikososial.
“Penanganan ini juga diperlukan untuk memastikan mereka tidak mengalami stigma atau diskriminasi sekembalinya ke negara asal,” katanya.
Tujuan berikutnya, kata dia, untuk memperkuat kapasitas nasional dalam melindungi korban perdagangan manusia pada masing-masing negara ASEAN.
Selain itu, tambah dia, terdapat kesamaan budaya dan sosial yang relevan diantara negara-negara ASEAN terkait faktor yang menimbulkan kasus perdagangan manusia tersebut. (ant )
Sumber berita:
http://beritasore.com/2013/10/22/unfpa-perdagangan-manusia-timbulkan-luka-psikologis/
Sumber gambar:
http://www.e-newspress.com/crime/human-trafficking-in-europe/