Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Sumarsih: Aktivis HAM Mendamba Pemimpin yang Jujur

by Redaksi
11/04/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Sumarsih: Aktivis HAM Mendamba Pemimpin yang Jujur
Share on FacebookShare on Twitter

Dhani Irawan – detikNews

Jakarta – Belasan partai politik mendengung-dengungkan visi misi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Apa yang mereka yakini adalah bahwa partai mereka lebih unggul daripada yang lain. Gegap gempita Pemilu tahun ini tampaknya semakin membuat rakyat bingung menentukan pilihan.

Namun, Sumarsih (61) tidak ingin kemudian masyarakat apatis dengan gelaran 5 tahunan ini. Ibu yang masih memperjuangkan nasib anaknya, Bernardinus Realino Norma Irmawan atau Wawan, yang tewas ditembak dalam peristiwa Tragedi Semanggi I, November 1998 silam itu, masih mempunyai asa dibalik trik-trik licik para politisi.

“Saya menginginkan pemilih sebagai pemilih yang cerdas. Mari kita berbondong-bondong menuju TPS, kita buka surat suara. Kita cermati wajah-wajah yang kita kenal,” kata Sumarsih saat ditemui di sebelah utara Monas, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).

“Jangan sampai golput. Kalau memang tidak ada yang kita kenal, kita tahu rekam jejaknya. Jangan sampai surat suara kita dimanfaatkan,” imbuhnya.

Perjuangan Sumarsih sejak anaknya tewas tidaklah mudah. Kerap kali perjuangannya menemui jalan buntu, seolah pemerintah tidak mempedulikan nasibnya dan juga nasib rekan-rekan seperjuangannya. Namun, hal itu tidak kemudian membuat Sumarsih pesimis dengan Republik ini.

Malahan, Sumarsih ingin juga melihat partisipasi kaum muda bangsa ini. Mengenang perjuangan anaknya yang juga peduli dengan kondisi bangsa saat itu, Sumarsih juga ingin anak muda jaman sekarang untuk lebih cerdas dalam menyikapi persoalan negeri.

“Saya mengajak mereka untuk menjadi anak-anak muda yang kritis. Suapay tidak tertipu lagi dengan pemerintahan sebelum-sebelumnya,” ucap Sumarsih.

Sumarsih masih akan terus melakukan aksi damai di depan Istana Negara. Dia meminta kejelasan dan juga pengadilan ad-hoc bagi kasus yang menimpa dan menewaskan anaknya. Tak hanya itu, kepeduliannya juga bagi orang-orang dengan nasib serupa.

“Saya harap di akhir pemerintahan SBY ada sesuatu yang menghasilkan. Terakhir saya dengan Pak Dipo Alam membentuk tim kajian bagi penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM dan kemanusiaan, hasilnya seperti apa, kita lihat saja nanti,” ujar Sumarsih sembari menenteng payung hitam.

 

Sumber: http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/10/182558/2551617/1567/sumarsih-aktivis-ham-mendamba-pemimpin-yang-jujur?9922032

Tags: Headline
Previous Post

Nyanyian Pilu Kong Joksan Tentang Kebebasan Berekspresi Etnis Tionghoa

Next Post

Sampang Shiites tell SBY to resolve conflict

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Sampang Kondusif, Waktunya Pemerintah Bergerak

Sampang Shiites tell SBY to resolve conflict

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In