Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender

by Redaksi
04/11/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender
Share on FacebookShare on Twitter

 

Delapan perempuan yang menduduki kursi kabinet di pemerintahan Jokowi-JK merupakan langkah maju untuk Indonesia. Namun hal itu belum cukup. Pemerintah mesti menerapkan kebijakan yang adil gender di setiap kementriannya.

Feminis yang juga aktivis, Dewi Chandraningrum mengatakan, kebijakan adil gender di setiap kementrian diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan perempuan di Indonesia. Menurut Dewi, penanganan persoalan perempuan tidak cukup hanya diserahkan kepada Kementrian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) seperti selama ini. “Ini seperti menaruh persoalan menggunung yang dialami perempuan hanya dalam satu kotak, lalu tugas negara selesai sampai di situ, ” ujar Dewi yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta ini.

Dewi menambahkan Indonesia perlu mengadopsi langkah-langkah yang diterapkan di negara-negara maju seperti Uni Eropa. Di sana negara secara serius memperhatikan gender vocal point yang merupakan formulasi dari National Women Missionary, yang mengharuskan kebijakan adil gender pada setiap sektor kementerian. Karena itu setiap menteri di negara-negara tersebut tidak cukup hanya mengetahui perspektif jender tetapi juga dituntut untuk menerapkan kebijakan adil jender.

Senada dengan dewi, komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Affiah juga mendesak negara menerapkan kebijakan adil jender di setiap kebijakannya. Untuk itu, ia meminta pemerintah menseriusi perumusan undang-undang Keadilan dan Kesetaraan Jender. Undang-undang ini harus juga memberi penekanan terhadap pemberdayaan perempuan sebagai salah satu faktor kunci dalam perumusan berbagai kebijakan. Menurut Neng Dara, hal tersebut sangat mendesak mengingat keterlibatan perempuan di hampir seluruh sektor pekerjaan, terutama mereka yang menetap di desa-desa, sangat diperlukan.

Baik Dewi dan Neng Dara  mengapresiasi langkah Jokowi mengangkat 8 perempuan dalam kabinetnya.  Meski menurut Neng Dara, jumlah yang ideal adalah 30 persen sebagaimana diterapkan di negara-negara Skandinvia. Meski begitu, menurut Neng Dara, jumlah saat ini cukup istimewa, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya yang masih saja memperdebatkan keterlibatan perempuan di dalam jajaran pemerintahan. [Evi/SEJUK]

Editor: Budhi Kurniawan

Previous Post

Pemberitaan terkait Menteri Susi dinilai Patriarkal

Next Post

Peringatan Hari Toleransi Internasional “Damai dalam Kebhinnekaan”

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Peringatan Hari Toleransi Internasional “Damai dalam Kebhinnekaan”

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In